Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesisir Jakarta Diperkirakan Akan Terpapar Sampah Plastik hingga Februari

Kompas.com - 16/12/2019, 20:48 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahian Indonesia (LIPI) memprediksi, pesisir Jakarta akan terus terpapar sampah hingga Februari 2020 mendatang.

Peneliti oseanografi dari LIPI Reza Cordova mengatakan, paparan sampah itu akan terjadi selama musim angin barat berhembus.

"Kemungkinan sudah dimulai dari November kemarin. Dari November, Desember, Januari, Februari akan terus-terusan akan terjadi," kata Reza, Senin (16/12/2019)

Ia menyampaikan, angin barat akan membawa sampah dari sungai maupun yang berada di laut ke arah timur.

Baca juga: Tangerang Sumbang Sampah Plastik Terbanyak di Jabodetabek

Akibatnya, sampah akan terakumulasi di sisi timur Teluk Jakarta dan terdampar di pesisir pantai. 

Beberapa tempat yang disebutkan Reza akan terpapar sampah plastik ialah Muara Angke, Cilincing, selatan Pelabuhan Tanjung Priok, Muara Gembong Bekasi, hingga Tanjung Karawang.

"Hasil penelitian kami kurang lebih jumlah sampah dari 9 sungai yang ada di Jakarta itu kurang lebih 8,3 ton yang keluar setiap harinya. Itu sampah plastik bisa terakumulasi di suatu tempat yang ada di depan muaranya dulu. Kemudian terbawa arus ke keseluruhannya," ujar Reza.

Baca juga: Sampah Menumpuk di Pantai Cilincing, Petugas Keluhkan Kurangnya Peralatan

Sebelumnya diberitakan, tumpukan sampah plastik terlihat di bibir pantai Cilincing, Jakarta Utara pada hari ini.

 

Sampah tampak menutupi bibir pantai tersebut. Sejauh ini tidak tercium bau dari sampah-sampah itu.

Seorang juru mudi kapal Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Ferdinandus Samosir mengatakan, fenomena itu terjadi akibat hembusan angin barat.

"Sampah ini kan sebagian dibawa angin, sebagian bawaaan dari sampah masyarakat. Dari kapal-kapal tengker, kan banyak orang enggak ada penampungan di kapal, enggak ada pengambilannya, otomatislah enggak usah sandiwara pasti langsung ceblosin ke laut," kata Ferdinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com