Peneliti oseanografi dari LIPI Reza Cordova mengatakan, paparan sampah itu akan terjadi selama musim angin barat berhembus.
"Kemungkinan sudah dimulai dari November kemarin. Dari November, Desember, Januari, Februari akan terus-terusan akan terjadi," kata Reza, Senin (16/12/2019)
Ia menyampaikan, angin barat akan membawa sampah dari sungai maupun yang berada di laut ke arah timur.
Akibatnya, sampah akan terakumulasi di sisi timur Teluk Jakarta dan terdampar di pesisir pantai.
Beberapa tempat yang disebutkan Reza akan terpapar sampah plastik ialah Muara Angke, Cilincing, selatan Pelabuhan Tanjung Priok, Muara Gembong Bekasi, hingga Tanjung Karawang.
"Hasil penelitian kami kurang lebih jumlah sampah dari 9 sungai yang ada di Jakarta itu kurang lebih 8,3 ton yang keluar setiap harinya. Itu sampah plastik bisa terakumulasi di suatu tempat yang ada di depan muaranya dulu. Kemudian terbawa arus ke keseluruhannya," ujar Reza.
Sebelumnya diberitakan, tumpukan sampah plastik terlihat di bibir pantai Cilincing, Jakarta Utara pada hari ini.
Sampah tampak menutupi bibir pantai tersebut. Sejauh ini tidak tercium bau dari sampah-sampah itu.
Seorang juru mudi kapal Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Ferdinandus Samosir mengatakan, fenomena itu terjadi akibat hembusan angin barat.
"Sampah ini kan sebagian dibawa angin, sebagian bawaaan dari sampah masyarakat. Dari kapal-kapal tengker, kan banyak orang enggak ada penampungan di kapal, enggak ada pengambilannya, otomatislah enggak usah sandiwara pasti langsung ceblosin ke laut," kata Ferdinan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/16/20483561/pesisir-jakarta-diperkirakan-akan-terpapar-sampah-plastik-hingga-februari