Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Waduk Jagakarsa, Sampahnya Menumpuk dan Air Keruh

Kompas.com - 18/12/2019, 16:39 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo angkat bicara soal banjir yang sebelumnya sempat menggenangi Jakarta.

Jokowi selaku mantan gubernur DKI Jakarta menyarankan gubernur yang saat ini menjabat, Anies Baswedan untuk membersihkan waduk.

Pembersihan waduk sendiri diyakini sebagai salah satu kunci cara mengurangi potensi banjir di Jakarta.

Jakarta sendiri memiliki beberapa waduk di setiap wilayahnya. Kompas.com pun mencoba menelusuri salah satu waduk yang di Jakarta pada Rabu (18/12/2019).

Salah satu yang ditelurusi yakni Waduk Jagakarsa yang berada di Jalan Raya Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Baca juga: Jakarta Tergenang, Jokowi Minta Anies Bersihkan Got dan Keruk Waduk

Dari pantauan Kompas.com pukul 14.46 WIB di lokasi, kondisi waduk tersebut tampak kotor.

Tumpukan sampah terlihat menggenangi pinggiran waduk tersebut. Dari mulai dedaunan, kantong plastik, botol plastik, kertas, hingga bongkahan batang pohon pisang menghiasi permukaan waduk.

Kondisi tersebut yang menyebabkan air begitu keruh.

Tidak hanya menggenangi waduk, sampah juga terlihat di jalan setapak yang ada di pinggir waduk.

Sampah plastik dan dedaunan memenuhi permukaan waduk Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2019)KOMPAS.COM/WALDA MARISON Sampah plastik dan dedaunan memenuhi permukaan waduk Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2019)

Selain sampah, rumput liar juga tumbuh di seluruh pinggiran waduk.

Sampah tersebut seolah hanya dibiarkan begitu saja menggenang di waduk. Pasalnya, tidak ada satu pun petugas yang terlihat membersihkan waduk.

Syarif, salah satu petugas Sumber Daya Air (SDA) yang ada di lokasi mengatakan jika sampah memang kerap memenuhi pinggiran waduk.

Sampah tersebut berasal dari air sisa pekerjaan rumah tangga dan selokan yang mengalir ke waduk.

"Kalau kita bersihkan, biasanya nanti sampahnya datang lagi. Kita selalu membersihkan setiap pagi," kata Syarif.

Baca juga: Jokowi Minta Waduk Dikeruk, Pemprov DKI: Sebelum Disuruh, Kami Sudah Kerjakan

Presiden Jokowi sebelumnya mengomentari genangan yang muncul di sejumlah wilayah di Jakarta pada Selasa kemarin.

Jokowi meminta Anies mencegah banjir dengan membersihkan selokan dan melebarkan Ciliwung.

"Sangat tergantung sekali banjir di Jakarta itu pembersihan got. Kemudian juga pelebaran dari Sungai Ciliwung yang sampai di Jakarta sudah menyempit," ujar Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan Anies soal pengelolaan pintu air di Ibu Kota. Selain itu, juga terkait pentingnya pengerukan waduk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com