Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangsel Akan Beri Bantuan ke Keluarga Empat Korban Banjir yang Tewas

Kompas.com - 03/01/2020, 18:44 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan akan memberikan bantuan untuk keluarga korban yang tewas akibat terdampak banjir sejak Rabu (1/1/2020) kemarin.

Namun bentuk bantuannya saat ini masih dalam tahap pembahasan dengan pihak terkait.

"Ya (bantuan) sedang dirumuskan nanti, bantuan (bentuknya) apa. Lagi dirumusin sama teman-teman dinas," kata Wakil Wali Kota Tangerang Sekatan Benyamin Davnie saat dihubungi, Jumat (3/1/2020).

Menurut Benyamin, pembahasan soal bantuan dilakukan karena berkaitan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang saat ini baru masuk tahun 2020.

"Iya ini kan berkaitan dengan APBD. Jadi harus dibahas," ucapnya.

Baca juga: Banjir di Perumahan Taman Mangu Tangsel Mulai Surut

Benyamin sendiri belum memiliki rencana untuk mengunjungi rumah duka para korban. Nantinya jika bentuk bantuan telah disepakati, dia akan turun langsung mendatangi rumah korban masing-masing.

"Belum (rencana mengunjungi) , nanti sambil kasih bantuan kalau rumusannya sudah jadi," ucapnya.

Sebelumya, tercatat ada empat korban meninggal dunia akibat banjir yang tersebar di tujuh kecamatan wilayah Tangerang Selatan.

Penyebab meninggalnya empat orang korban tersebut berbeda-beda saat kondisi banjir melanda rumah mereka masing-masing.

Baca juga: Pemkot Tangsel Bakal Siapkan Dapur Umum di Beberapa Titik Banjir

Seperti yang dialami oleh korban warga Kecamatan Pondok Aren bernama Sutrisno meninggal karena tenggelam saat banjir.

"Korban bernama Arfan yang tinggal di Jalan Puskesmas, Kecamatan Pondok Aren itu meninggal karena diduga kelelahan," kata Benyamin

Sementara dua korban lainnya yakni Kasiem (60) dan Taufik (37) mengalami nasib yang sama.

Untuk korban Kasiem yang bertempat tinggal di Jalan Panti Asuhan, Ceger, Jurangmangu Timur, meninggal diduga karena terpeleset.

"Korban Taufik warga Glatik, Ciputat Timur meninggal itu karena tersetrum. Itu juga saat banjir di rumahnya tanggal 1," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com