Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Karyawan Disekap Rekannya Sendiri Selama Seminggu di Pulomas

Kompas.com - 16/01/2020, 10:45 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian dari Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya menggerebek sebuah rumah yang dijadikan lokasi penyekapan seorang berinisial MS di Jalan Pulomas Barat 4, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (15/1/2020).

MS merupakan karyawan perusahaan event organizer (EO).

Penggerebekan dimulai pukul 20.15 WIB. Sejumlah polisi mendobrak pintu depan rumah dan menginstruksikan orang-orang yang ada di dalam rumah untuk tiarap.

Polisi kemudian mengikat tangan para tersangka pelaku dengan kabel ties dan membawa mereka ke Mapolda Metro Jaya.

Polisi juga mengamankan MS yang saat itu sedang disekap.

Masalah Uang

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan, pihaknya mengamankan tiga tersangka dalam kasus penyekapan dan penculikan tersebut.

Diduga, ketiga tersangka menyekap korban karena ada masalah keuangan.

"Ada tiga orang yang kami amankan terhadap seseorang yang diduga ini ada kaitannya dengan masalah keuangan," kata Suyudi, Rabu.

Suyudi menambahkan, korban telah disekap para tersangka sejak 7 Januari 2020 atau sekitar satu minggu.

"Terjadi penculikan dan penyekapan tanggal 7 Januari kemarin hingga kini jadi sudah hampir satu minggu korban disekap di tempat ini, di TKP (tempat kejadian perkara) di daerah Pulomas Jakarta Timur," ujar Suyudi.

Polisi hingga kini masih mendalami motif para pelaku menculik dan menyekap korban.

Alami kekerasan

Selama sekitar seminggu disekap, korban juga alami kekerasan.

"Nanti kami dalami, yang jelas ada kekerasan di sana. Kemudian juga ada intimidasi dan penyekapan dilakukan selama beberapa hari, hampir satu minggu," ujar Suyudi.

Para tersangka dan korban sama-sama karyawan sebuah perusahaan EO.

"Yang disekap ini karyawan juga, yang melakukan juga dari internal mereka juga karena mungkim ada kaitannya dengan masalah keuangan tadi," ujar Suyudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com