Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Soal Target Wisatawan, Ini Kata Menpar

Kompas.com - 17/01/2020, 07:53 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengatakan, Indonesia tidak lagi mengejar target angka jumlah wisatawan yang berkunjung.

Dia mengatakan, pariwisata Indonesia bisa berkaca dari Australia yang mendatangkan lebih sedikit wisatawan, akan tetapi mendatangkan jumlah devisa yang besar.

"Itu (Australia) jumlah wisatawan hanya 9 juta, di bawah Indonesia, tetapi devisa yang dihasilkan untuk pariwisata itu 31 Bilion USD (juta dollar AS)," kata dia saat ditemui Kompas.com di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (16/1/2020).

Baca juga: Tak Efektif Dongkrak Pariwisata, Menpar Tinjau Ulang Aturan Bebas Visa

Wishnutama juga mengingatkan agar pariwisata di Indonesia tidak terjebak dengan kuantitas seperti yang dilakukan tetangganya, Malaysia.

Dia mengatakan, Malaysia memang jauh lebih besar kunjungan wisatanya.

Terhitung pada 2019 lalu, kata dia, Malaysia berhasil mendatangkan 25 juta turis ke negaranya.

Akan tetapi, lanjut Wishnutama, dari 25 juta pengunjung, 10,5 juta berasal dari Singapura yang jaraknya. sangat dekat dengan Malaysia

"Hanya nyeberang, kalau kita dari sini (Bandara Soekarno-Hatta) ke Bekasi sudah jadi wisatawan," kata Wishnutama.

Ke depannya, mantan pendiri NET Mediatama Televisi itu berencana mengubah pariwisata Indonesia menjadi penghasil devisa yang besar, dan bukan lagi mengejar angka pariwisata.

Baca juga: Kunjungan Wisatawan Anjlok, Dinas Pariwisata DKI Fokus Sasar Pasar Negara Tetangga

Untuk itu, kata dia, kualitas pariwisata Indonesia harus dibenahi untuk bisa memberikan kenyamanan wisatawan dan devisa yang lebih melimpah.

"Jadi kita mau kejar mana? Kualitas atau kuantitas? Ini harus kita jalani dengan strategi yang benar. Jangan hanya kejar angka kejar angka, tapi kualitasnya enggak bagus," kata Wishnutama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com