Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saluran Air Buntu dan Sampah Berserakan di Lokasi Bekas Gusuran di Sunter Agung

Kompas.com - 17/01/2020, 17:53 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum ada aktivitas penataan di lokasi bekas penggusuran di Jalan Agung Perkasa, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (17/1/2020).

Lokasi tersebut sepi. Beberapa kendaraan melintas. Ada gundukan tanah, puing, dan sampah yang tingginya sekitar satu meter.

Di balik gundukan tersebut terdapat saluran air yang hendak dinormalisasi Pemerintah Kota Jakarta Utara. Namun saluran tersebut saat ini tergenang air berwarna hijau pekat.

Genangan tersebut terjebak karena saluran belum tersambung.

Baca juga: Menengok Nasib Warga Sunter Agung Setelah Penggusuran...

Berbagai jenis sampah tampak bertaburan baik di gundukan bekas pengerukan maupun di genangan air.

Di sebrang jalan, ada beberapa pondokan sederhana. Sejumlah orang tinggal di pondokan itu tetapi mereka tidak mau memberi keterangan saat didekati Kompas.com.

Dua buah posko yang dulu didirikan Pemerintah Kota Jakarta Utara di lokasi itu sudah tidak ada lagi. Kini hanya ada satu posko kecil, tempat petugas Sudin Sumber Daya Air Jakarta Utara berjaga.

Iskandar (20), pedagang kaki lima yang berada di ujung Jalan Agung Perkasa mengatakan, sudah lama aktivitas pengerukan di lokasi berhenti.

"Sudah enggak jalan ini beko. Diam aja. Sejak tahun baru sudah enggak jalan," kata Iskandar, Jumat.

Ia mengatakan, operator yang biasa menjalankan alat berat di lokasi itu tidak pernah terlihat beberapa minggu terakhir.

Hanya ada beberapa petugas dari Sudin SDA yang menjaga alat berat yang terparkir di sana.

"Kalau warga (yang sempat bertahan) sudah pindah semua. Enggak tahu pindah kemana, sudah pada mencar," kata Iskandar.

Zahri (29) pedagang kaki lima lainnya juga mengatakan hal serupa.

"Sudah ada sebulan kali ya ini enggak beroperasi," ujar Zahri.

Ia juga mengungkapkan, saat hujan deras melanda Jakarta awal tahun ini, lokasi tersebut tidak tergenang banjir.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com