Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Nasib Warga Sunter Agung Setelah Penggusuran...

Kompas.com - 25/11/2019, 09:38 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenda berupa terpal yang disangga empat tiang menjadi tempat berlindung sementara bagi Hasyim (32) dan warga Sunter Agung lainnya yang terkena penggusuran. 

Setidaknya, di bawah terpal tersebut ia bisa beristirahat dan berteduh dari panas dan hujan.

Hasyim merupakan satu dari beberapa warga Jalan Sunter Agung Perkasa VIII yang bertahan di tengah puing-puing bangunan yang dirobohkan saat penggusuran, Kamis (14/11/2019).

Hasyim memiliki istri dan dua anak. Namun, kedua anaknya diungsikan ke rumah saudara terdekat karena Teriknya matahari yang menyengat di Minggu (24/11/2019) siang.

"Nggak tega, sekarang libur sekolah saya suruh dia di tempat saudara," ujar Hasyim, saat ditemui Kompas.com.

Hasyim mengatakan, anak-anaknya begitu terpukul lantaran rumah yang mereka tempati kini melebur bersama lumpur kali Sunter.

Tangan Hasyim juga nampak luka dan bentol seperti habis digigit serangga.

"Ya kita tidur di sini, di pinggir jalan ini. Ini karena nyamuk semua. Tapi gimana lagi ya mas," kata dia.

Menurut Hasyim, tidak ada pilihan selain tidur di bawah atap terpal, bertahan di pinggir jalan sambil berharap penataan sungai bisa segera selesai.

Begitu selesai, Hasyim bersama warga lainnya bisa kembali membangun rumah di bantaran kali.

Ditawari tinggal di rusun

Warga Sunter Agung yang tergusur sempat ditawarkan Pemprov DKI Jakarta untuk menempati rumah susun di kawasan Marunda, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Namun banyak dari mereka menolak lantaran mata pencaharian mereka sebagai pengumpul barang-barang bekas bisa jadi terancam.

Warga Sunter yang tergusur, kata Hasyim, mayoritas berprofesi sebagai pengumpul barang-barang bekas untuk dijual.

Kebanyakan dari mereka tidak memiliki keahlian selain pengumpul barang bekas.

"Kami di sini seperti itu (pengumpul barang bekas), mau dipindahkan ke Marunda, mana bisa?" kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com