Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Nasib Warga Sunter Agung Setelah Penggusuran...

Kompas.com - 25/11/2019, 09:38 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Sambil menyalakan api rokoknya, Hasyim mengatakan rumah susun adalah tempat yang cocok bagi warga yang berprofesi sebagai karyawan kantoran.

Tidak bagi mereka. 

Baca juga: Pemkot Jakut Tawarkan Rusun untuk Korban Penggusuran Sunter, tapi Tak Ada yang Minat

Lokasi rusun juga tak cocok dengan kegiatan sekolah anak-anak yang sebentar lagi akan menjalani ujian semester ganjil.

Bukannya rusun tersebut tidak layak untuk ditempati oleh anak-anak, melainkan jarak tempuh dari rusun ke sekolah yang cukup jauh.

Hasyim memikirkan anaknya yang saat ini duduk di kelas 4 Sekolah Dasar yang akan menjalani ujian semester pada 2 Desember mendatang.

Setelah penggusuran yang dilakukan 14 November lalu, anaknya sempat tidak masuk sekolah selama seminggu.

"Semuanya barang-barang sekolahnya hilang. Saya bingung lah, untung kita cari-cari ketemu," kat Hasyim.

Bukan hanya itu yang membuat dia risau.

Guru-guru di sekolah anaknya mungkin memaklumi musibah dari siswa yang rumahnya ikut tergusur di Sunter Agung Perkasa VIII.

Namun, tidak semua teman-temannya bisa memaklumi dan malah mengejek mereka.

"Kadang ya kita dengar (ejekan ke anak) 'kasihan rumah lo digusur'. Diejek seperti itu sama temannya, ya namanya anak-anak," kata Hasyim.

Saat Kompas.com dan Hasyim tengah berbincang, terpal di atas kami beberapa kali berbunyi keras karena tertiup angin. 

Bagaimana kalau hujan turun dan angin kencang?

"Ya basah, masak iya nggak basah," kata Hasyim.

 

Berharap Gubernur datang, tak hanya saat kampanye

Selain Hasyim, ada pula Sukron (30), ayah dua anak yang juga masih bertahan di tenda-tenda beratap terpal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com