Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien yang Diisolasi di RSPI Sulianti Saroso Negatif Virus Corona

Kompas.com - 26/01/2020, 08:48 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien berinisial R (35) yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso dinyatakan tidak terjangkit virus Corona.

Hal itu disampaikan Direktur Medik dan Keperawatan RSPI Sulianti Saroso dr Diany Kusmowardhani.

"Pasien tersebut bukan suspect nCoV. Hasil pemeriksaan PCR menunjukkan negative virus Corona," kata Diany saat dikonfirmasi, Minggu (26/1/2020).

Baca juga: Kronologi Pasien Diduga Terinfeksi Virus Corona hingga Dirawat di RSPI Sulianti Saroso

Namun, tidak disebutkan kondisi terakhir dari pasien yang dirawat di ruang isolasi tersebut.

R dirawat di RSPI setelah pihak rumah sakit menerima rujukan pasien diduga terserang virus corona.

R disebut mengalami gejala pasien yang terdampak virus Corona, yakni demam, batuk dan radang tenggorokan.

Dr Pompini Agustina selaku Ketua Pokja Infeksi Emerging RSPI menjelaskan, pihaknya menggunakan metode slap mengambil beberapa sampel dari pasien melalui hidung dan tenggorokan.

Selain itu petugas juga mengambil dahak pasien yang diteliti di laboratorium.

Baca juga: Menyoal Virus Corona, Disebut Berasal dari Hewan hingga Menular Lewat Mata

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah memperketat pintu masuk negara guna mengantisipasi penyebaran virus corona yang masuk dari luar negeri.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan, selain menyiagakan thermo scanner (alat pengukur suhu tubuh) di 135 pintu masuk negara, baik darat, laut, maupun udara, ada langkah lain yang juga telah dilakukan pihaknya.

"Antisipasi kita lakukan terus menerus, mulai dari pintu bandara, edukasi kepada masyarakat," kata Terawan.

Antisipasi itu meluputi pemberian health alert card, edukasi dan informasi kepada masyarakat, hingga menyiapkan 100 rumah sakit rujukan infeksi emerging.

Selain itu, Kemenkes bekerja sama lintas-sektor serta memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai dampak kesehatan akibat virus tersebut.

"Saya kan sudah utarakan di media massa berlakulah hidup sehat, kalau batuk ya ditutup, kalau sedang flu ya pakai masker, jangan sampai menulari temannya," kata dia.

Baca juga: Soal Virus Corona, Begini Saran WHO dan Komite Darurat untuk Kita

Terawan mengingatkan, bila nantinya didapati warga yang memiliki gejala seperti terkena paparan virus tersebut, diharapkan agar proses diagnosa dilakukan secara detail dan lengkap.

Mengonfirmasi riwayat perjalanan serta interaksi kepada pasien yang terjangkit harus dilakukan secara detail guna memastikan apakah pasien itu benar-benar terjangkit virus tersebut atau tidak.

Langkah ini penting agar nantinya justru tidak menimbulkan kesalahan diagnosis yang akan berujung pada kesalahan pada penyebaran informasi kepada masyarakat.

Sebab, dampak yang timbul dari penyakit ini tak hanya semata-mata pada aspek kesehatan semata, tetapi juga dapat berdampak pada aspek perekonomian negara.

"Diwaspadai nomor satu adalah riwayat perjalanannya, itu sangat penting, atau kontak dengan siapa, itulah yang harus kita tahu," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com