Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi Depok: WNA China Harus Izin jika Berkunjung ke Depok

Kompas.com - 28/01/2020, 19:36 WIB
Anggita Nurlitasari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Depok Ruhiyat M Tholib menyatakan, seluruh warga negara asing (WNA) termasuk WNA asal China, kini diwajibkan untuk melapor ke pihak imigrasi setempat jika memasuki kawasan Depok.

Hal ini dilakukan untuk antisipasi penyebaran virus corona yang berasal dari Wuhan, China.

"Walaupun sehari harus tetap izin pada kami kalau mereka ada di Depok," ujar Ruhiyat saat dikonfirmasi, Selasa (28/1/2020).

Ruhiyat juga mengaskan, terkait dengan pencegahan di sektor pintu masuk Indonesia, yakni Bandara Soekarno-Hatta, instansi Custom, Immigration, Quarantine (CIQ) setempat harus menjadi garda terdepan dalam penanganan masalah penyakit menular dan karantina kesehatan.

Pihak Imigrasi Kota Depok juga mengimbau kepada para petugasnya untuk bisa menjaga kebugaran tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat. Hal ini agar virus tidak mudah cepat masuk ke dalam tubuh. 

Baca juga: Merebaknya Virus Corona, Seberapa Aman untuk Bepergian ke China?

"Mencuci tangan sebelum makan, memakai masker apabila sedang sakit dan jika diduga terkena virus corona segera konsultasikan ke dokter di Rumah Sakit," ujar Ruhiyat.

Saat ini, menurut data yang dihimpun pihak imigrasi, tercatat sebanyak 357 WNA asal China yang memiliki ijin tinggal kunjungan (ITK) dan 1 izin tinggal terbatas (KITAS) yang tersebar di seluruh Kecamatan di Depok.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan pihaknya telah membuat surat edaran terkait antisipasi virus corona.

Baca juga: Alasan Pemerintah Belum Evakuasi WNI dari Lokasi Terdampak Virus Corona di China

"Sudah diberikan surat edaran sebagai pedoman pelaksanaan kalo ada kasus di puskesmas begini, kalau di RS langkahnya begini, sudah ada di dalam surat edaran itu," ujar Nova.

Terkait ruang isolasi, Nova mengatakan bahwa di setiap rumah sakit mempunyai ruang isolasi tersendiri.

Namun, untuk saat ini ruangan tersebut masih dikhususkan bagi penyakit lainnya.

"Ya pokoknya kalau RS mah ada ruang isolasi, tapi belum dikhususkan untuk korona kan kasusnya belum ada, digunakan untuk yang lainnya dulu," ujar Nova.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com