Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cisadane Hanyutkan Dua Mayat ke Kota Tangerang dalam Sebulan

Kompas.com - 29/01/2020, 11:04 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Penemuan mayat di Sungai Cisadane sudah tak membuat geger masyarakat Kota Tangerang.

Bukan karena tindak kriminalitas tinggi di kota ini, melainkan hanyutnya mayat di sungai Cisadane sampai ke Kota Tangerang sering kali terjadi.

Baca juga: Ketika Petugas Tak Takut Lagi Melihat Mayat yang Hanyut di Sungai Cisadane

Pada Januari 2020 saja sudah ditemukan dua mayat yang hanyut di Sungai Cisadane dan ditemukan di wilayah Kota Tangerang.

Kejadian pertama terjadi pada 19 Januari lalu, ketika seorang santri asal Kota Bogor dilaporkan hanyut dan hilang entah ke mana.

Tim SAR Gabungan yang menerjunkan 150 personel menyusuri Sungai Cisadane dan akhirnya didapat jasad seorang santri tersebut mengambang di belakang Restoran Istana Nelayan, Kota Tangerang.

Baca juga: Santri yang Hanyut di Bogor Akhirnya Ditemukan di Sungai Cisadane Kota Tangerang

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan SAR Hendra Sudirman juga mengatakan korban terseret arus sungai dari lokasi awal sejauh 30 Kilometer. Penemuan kedua terjadi pada hari ini, Rabu (29/1/2020).

Kepala Biro Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Ade Kurniawan mengatakan, mayat dengan jenis kelamin laki-laki tersebut dilaporkan terlihat oleh masyarakat pada Rabu (29/1/2020), pukul 03.10 WIB.

"Info (penemuan mayat) pukul 03.10 WIB mendapat laporan ada penemuan mayat di sungai Cisadane dekat Hotel Pakon," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

Ade mengatakan, PMI kemudian menyisir sungai Cisadane di sekitar Hotel Pakon dan mengikuti arus air.

Baca juga: Jenazah Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Cisadane

Setelah melakukan penyisiran lebih dari selama kurang lebih lima jam, jasad yang mengambang tersebut berhasil ditemukan di Pintu Air 10 Kota Tangerang.

"Mayat (kemudian) berhasil dievakuasi di dermaga Sari Asih Ar Rahman dengan jenis kelamin laki-laki, untuk identitas belum diketahui," kata dia.

Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com