Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pule Gantikan Pohon yang Ditebang di Monas, Pemprov DKI: Harganya Lebih Mahal

Kompas.com - 07/02/2020, 06:46 WIB
Nursita Sari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pohon pulai atau pule menjadi salah satu jenis pohon yang ditanam sebagai pengganti pohon-pohon yang ditebang untuk revitalisasi sisi selatan Monas.

Pohon pule itu ditanam di sisi kiri dan kanan area revitalisasi.

Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta Heru Hermawanto mengatakan, harga pohon pule lebih mahal dibandingkan beberapa jenis pohon lainnya.

"Pule itu harganya berapa? Coba segede itu (yang ditanam di area revitalisasi Monas), harganya itu lebih mahal daripada pohon-pohon lain," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Saat ditanya apakah harganya lebih mahal dibandingkan pohon mahoni dan trembesi yang ditebang, Heru menjawab harga pohon pule lebih mahal.

Baca juga: Revitalisasi Monas Tak Harus Tebang Pohon, Ini Penjelasan Arsitek Pemenang Sayembara

Dia kemudian mencari harga pohon pule di mesin pencari Google dan menunjukkan kepada wartawan. Harga yang tercantum di mesin pencari Google sekitar Rp 8,5 juta per pohon.

"Jauhan pohon pule (harganya dibandingkan mahoni, trembesi). Harga pohon pule mahal sekali. Ini (harga Rp 8,5 juta) masih kecil (ukuran pohonnya), segede itu (yang ditanam di Monas) enggak dapat segitu (harganya)," kata Heru sambil menunjukkan harga pohon pule di Google.

Heru berujar, pohon pule ditanam di sisi kanan dan kiri area revitalisasi berdasarkan rancangan desain revitalisasi Monas pemenang sayembara.

Berdasarkan desain, ada 16 pohon pule yang ditanam di area revitalisasi, yakni di delapan pohon di sisi kiri dan delapan pohon di sisi kanan. Ke-16 pohon itu sudah ditanam di area revitalisasi.

Namun, Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka meminta jumlah pohon yang ditanam di area revitalisasi ditambah.

Baca juga: Ditanya Keberadaan Pohon Monas yang Ditebang, Sekda DKI: Saya Mana Tahu

Pemprov DKI mematuhinya dan akan menambah lebih banyak pohon di sana. Pohon di area revitalisasi akan ditambah setelah proyek pemugaran selesai.

Pohon yang akan ditanam sebagai tambahan adalah pule dan pohon damar.

"Komisi Pengarah minta itu diperbanyak, tapi yang di dalam pekerjaan (revitalisasi) ini masih 16 pohon. Nanti akan kami tambahkan setelah pengerjaan karena itu di luar pengerjaan ini," ucap Heru.

Menurut Heru, pohon pule dipilih karena termasuk jenis pohon yang tumbuh dengan cepat dibandingkan sejumlah jenis pohon lainnya.

"Pohon yang paling cepat nanti tumbuh ya pule salah satunya. Itu pilihan dari perencana. Perencana menentukan bagus, salah satu pohon hiasnya kan pule," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com