Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yurgen-Zaki Berlomba dengan Waktu Maju Independen di Pilkada Depok 2020

Kompas.com - 11/02/2020, 07:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pasangan politikus muda Yurgen Sutarno dan Reza Zaki mengaku telah menghimpun sekitar 60 ribu dukungan warga Depok buat maju secara independen dalam Pilkada Depok 2020.

Bakal calon wali kota dan wakil wali kota Depok itu masih membutuhkan sekitar 25 ribu lembar KTP lagi buat mengamankan posisi mereka sebagai calon penguasa Depok dalam pilkada mendatang.

"Kami kekurangannya sekitar 25 ribu KTP. Yang kami tahu, dari KPUD, calon independen itu baru kami," ujar Zaki kepada Kompas.com, Senin (10/2/2020) sore.

Baca juga: Belum Tentu Lolos ke Pilkada Depok 2020, Yurgen-Zaki Pasrah asal Gagasannya Gol

"Batas toleransinya 18 Februari 2020. Kalau enggak ada lagi, ya cuma kami yang maju jadi calon independen," tambah dia.

Zaki mengaku bangga bahwa dalam kurun kurang lebih satu bulan, mereka bisa meraup sekitar 60 ribu tanda tangan warga Depok.

Menurut dia, hal itu di luar perkiraan semula, apalagi di tengah suasana politik Kota Depok yang kental nuansa PKS.

Zaki merasa, capaian itu bentuk apresiasi tersendiri terhadap munculnya calon alternatif, kendati sisa waktu sepekan buat meraup 25 ribu tanda tangan lagi terbilang mepet.

"Kami sudah update itu (jumlah KTP terkumpul) ke publik biar mudah-mudahan itu bisa direspons lebih cepat," kata Zaki.

"Kami berharap dari laporan itu, orang semakin agresif (mengumpulkan KTP)," tambah dia.

Klaim ogah main kotor

Jumlah 25 ribu KTP yang mesti mereka himpun menegaskan bahwa posisi mereka sebagai calon kandidat dalam Pilkada Depok 2020 mendatang belum aman.

Meski demikian, ia mengklaim bahwa pasangan belia itu tak akan melangkahi koridor hukum untuk meraup jumlah KTP yang dibutuhkan.

"Kami tidak bisa melakukan hal-hal yang terlalu di luar pakem, yang banyak terjadi kan ada yang nembak-nembak KTP. Kami mencoba untuk menghindari itu. Jangan yang penting dapat, gimana caranya walaupun itu ilegal," ujar Zaki.

Ia mengatakan, belum ada strategi khusus yang bakal mereka tempuh untuk mendongkrak jumlah KTP dalam waktu dekat.

Zaki mengaku hanya akan mengandalkan cara-cara yang sama dengan yang selama 1 bulan belakangan mereka tempuh.

Pasalnya, cara-cara itu, seperti publikasi kreatif di media sosial dan aneka cara lain, terbukti berbuah sekitar 60 ribu KTP dalam satu bulan; capaian yang menurut mereka luar biasa, tanpa praktik tipu-tipu.

Baca juga: Yurgen-Zaki Enggan Nembak KTP untuk Maju Independen di Pilkada Depok 2020

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com