Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Ngotot Tolak Formula E, Wakil Ketua DPRD: Kita Jangan Jago Kandang

Kompas.com - 11/02/2020, 20:08 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Fraksi Partai Gerindra Mohammad Taufik menanggapi sikap Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tetap menolak penyelenggaraan ajang balap Formula E.

Menurut dia, itu hak PSI untuk tak menyetujui Formula E. Namun, adanya gelaran tersebut sudah diperhitungkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Itu haknya mereka Begitu, saya kira semua punya hitungannya, Pemda DKI juga enggak sembarangan lah ya menyelenggarakan itu. Apalagi pemerintah pusat juga kemudian responnya positif karena kita kan jarang sekali ini event internasional," ucap Taufik di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).

Baca juga: Politisi PDI-P Kritik Anggaran Formula E di DKI Lebih Besar dari Hong Kong

Taufik menganggap gelaran balap mobil listrik itu sebagai pintu agar acara internasional semakin banyak digelar di ibu kota.

Politisi Partai Gerindra pun berseloroh jika Jakarta hanya 'jago kandang' karena minimnya gelaran internasional.

"Di Jakarta kapan ada event Internasional? Kalau kita enggak mau dorong itu, itu kan aneh begitu. Kita jangan jago kandang, Jakarta itu harus jadi kota tempat dimana kegiatan internasional hadir," kata dia.

Baca juga: Sekda DKI: Lokasi Formula E Arahnya Kembali ke Monas

Mengenai penggunaan venue Formula E di Monas, Taufik menegaskan tak perlu dipermasalahkan karena telah disetujui oleh Pemerintah Pusat.

"Sekarang sekneg kasih izin enggak? Dalam izinnya kan masih di dalam kawasan Medan Merdeka, ya dikasih izin. Sudah dikasih ya Monas itu diaspal, aspalnya bisa diambil lagi. Makanya bukan kita yang ngomong teknis, aspalnya itu dikeruk lagi," ucap Taufik.

Diketahui, Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta menjadi salah satu fraksi yang paling kontra untuk penyelenggaraan ajang balap Formula E di Jakarta.

Selain karena dinilai menghamburkan anggaran, gelaran balap mobil listrik ini juga dianggap akan menimbulkan kemacetan jika rutenya melintas di kawasan Monas dan sekitarnya.

Hal tersebut bakal merugikan warga yang menggunakan jalan untuk beraktifitas dan keperluan sehari-hari.

Baca juga: Silang Suara DPRD DKI soal Formula E di Monas: PSI Tuding Ada Deal, Gerindra Dukung Pemprov

"Kalau misalnya diselenggarakan Formula E ini kan tentunya kemacetan pasti menjadi-jadi sedangkan kita sudah punya hitungannya juga triliunan rupiah yang diakibatkan kerugian negara akibat kemacetan. Betapa banyaknya perekonomian yang terhambat karena kemacetan," jelas Justin di ruang Fraksi PSI, Gedung DPRD DKI, Senin (10/2/2020).

Adapun, Formula E untuk pertama kalinya akan digelar di Jakarta pada 6 Juni 2020. Balapan mobil ramah lingkungan itu direncanakan akan digelar lima tahun berturut-turut dari 2020 sampai 2024.

Rencana awal, rute balapan Formula E akan melintasi area di dalam kawasan Monas dan Jalan Medan Merdeka Selatan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengajukan izin penggunaan Monas untuk lintasan Formula E ke Komisi Pengarah.

Baca juga: Rencana Anies Jadikan Monas Lintasan Formula E yang Terhalang Restu Pemerintah Pusat

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com