DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Depok beranggapan bahwa karakter pelajar akan semakin kuat dengan program pembiasaan kegiatan keagamaan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin mengatakan, program tersebut jadi solusi karena pemerintah pusat tidak memberi celah untuk improvisasi kurikulum.
"Bukan kurikulumnya yang kami tambahkan, tetapi itu program pembiasaan penguatan karakter nilai religiusnya. Kalau kurikulum sudah baku dari Kemendikbud," ujar Thamrin ketika dihubungi pada Rabu (12/2/2020).
Baca juga: Pembangunan Karakter Jadi Fokus Kampanye Jokowi-Maruf
"Kami dalam penguatan pendidikan karakter itu melalui program pembiasaan, misalnya kegiatan keagamaan setiap waktu," ia menambahkan.
Thamrin menyatakan, program ini sudah dicanangkan dan telah berjalan di sejumlah sekolah negeri di Kota Depok.
Contohnya, program "Jumat Agung" yang digelar saban Jumat. Kegiatannya meliputi salat dhuha berjamaah yang dilanjutkan dengan kegiatan literasi atau ceramah anak di hari Jumat.
Pemerintah pusat, kata dia, mengizinkan program sejenis itu di luar jam belajar mengajar, baik sebelum maupun setelah kelas berlangsung.
Baca juga: Tawuran Marak, Pemkot Depok Anggap Pelajaran Agama dan Ekskul Jadi Solusi
"Ada misalnya kelas 'Sahabat Qur'an', terus kegiatan untuk pembinaan rohani salat dhuha berjamaah di pagi hari sebelum mulai kegiatan belajar-mengajar," beber Thamrin.
"Tinggal memang butuh penguatan ke sekolah sekolah untuk itu tetap dilakukan minimal seminggu sekali atau sebulan sekali," ia menjelaskan.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna juga mengapungkan gagasan sejenis.
Pendidikan agama, di samping kegiatan ekstrakulikuler, dianggap Pradi sebagai solusi fenomena tawuran pelajar yang marak terjadi di Depok.
Pradi berujar, aspek religius yang "menyentuh sisi spiritualitas anak" mesti mengimbangi pendekatan sisi psikis.
“Bisa ditambah pelajaran keagamaan yang aplikatif. Perbanyak kegiatan di luar kelas semisal di masjid atau majelis taklim. Ini pentingnya untuk memperkuat dan mengisi emosi serta spiritual pelajar,” ungkap Pradi kepada wartawan, Selasa (11/2/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.