Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok: Karakter Pelajar Semakin Kuat dengan Kegiatan Keagamaan

Kompas.com - 12/02/2020, 18:45 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Depok beranggapan bahwa karakter pelajar akan semakin kuat dengan program pembiasaan kegiatan keagamaan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin mengatakan, program tersebut jadi solusi karena pemerintah pusat tidak memberi celah untuk improvisasi kurikulum.

"Bukan kurikulumnya yang kami tambahkan, tetapi itu program pembiasaan penguatan karakter nilai religiusnya. Kalau kurikulum sudah baku dari Kemendikbud," ujar Thamrin ketika dihubungi pada Rabu (12/2/2020).

Baca juga: Pembangunan Karakter Jadi Fokus Kampanye Jokowi-Maruf

"Kami dalam penguatan pendidikan karakter itu melalui program pembiasaan, misalnya kegiatan keagamaan setiap waktu," ia menambahkan.

Thamrin menyatakan, program ini sudah dicanangkan dan telah berjalan di sejumlah sekolah negeri di Kota Depok.

Contohnya, program "Jumat Agung" yang digelar saban Jumat. Kegiatannya meliputi salat dhuha berjamaah yang dilanjutkan dengan kegiatan literasi atau ceramah anak di hari Jumat.

Pemerintah pusat, kata dia, mengizinkan program sejenis itu di luar jam belajar mengajar, baik sebelum maupun setelah kelas berlangsung.

Baca juga: Tawuran Marak, Pemkot Depok Anggap Pelajaran Agama dan Ekskul Jadi Solusi

"Ada misalnya kelas 'Sahabat Qur'an', terus kegiatan untuk pembinaan rohani salat dhuha berjamaah di pagi hari sebelum mulai kegiatan belajar-mengajar," beber Thamrin.

"Tinggal memang butuh penguatan ke sekolah sekolah untuk itu tetap dilakukan minimal seminggu sekali atau sebulan sekali," ia menjelaskan.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna juga mengapungkan gagasan sejenis.

Pendidikan agama, di samping kegiatan ekstrakulikuler, dianggap Pradi sebagai solusi fenomena tawuran pelajar yang marak terjadi di Depok.

Pradi berujar, aspek religius yang "menyentuh sisi spiritualitas anak" mesti mengimbangi pendekatan sisi psikis.

“Bisa ditambah pelajaran keagamaan yang aplikatif. Perbanyak kegiatan di luar kelas semisal di masjid atau majelis taklim. Ini pentingnya untuk memperkuat dan mengisi emosi serta spiritual pelajar,” ungkap Pradi kepada wartawan, Selasa (11/2/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com