Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zat Radioaktif Diduga Limbah Industri, Pemkot Tangsel Bantah Kecolongan

Kompas.com - 17/02/2020, 06:11 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, limbah radioaktif yang diduga limbah dari pabrik industri bukan merupakan otoritas Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

"Enggak lah, bukan kecolongan, ini mah di luar otoritas kita, di luar pengetahuan kita, di luar kompetensi pemkot," kata dia saat ditemui Kompas.com di lokasi zat radioaktif perumahan Batan Indah Tangerang Selatan, Minggu (16/2/2020).

Meski demikian, Benyamin mengatakan Pemkot Tangerang Selatan akan memikirkan langkah selanjutnya apabila terbukti pembuang limbah radioaktif tersebut merupakan industri di wilayah Kota Tangerang Selatan.

Baca juga: Warga Batan Indah Sebut Lokasi Temuan Zat Radioaktif Biasa Digunakan untuk Buang Sampah

"Kalau nanti emang ini terbukti limbah industri, tentunya pemerintah kota akan mengambil langkah yang tepat," kata dia.

Benyamin mengatakan akan mengajak Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) untuk memutuskan langkah yang tepat pada industri yang membuang limbah tersebut apabila terbukti.

"BATAN yang paling tahu kondisi seperti ini, ancaman-ancaman seperti ini, ancamannya seperti apa," kata dia.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan ini juga mengklaim Pemkot Tangerang Selatan sudah melakukan pengawasan terhadap industri secara rutin.

Tapi tidak sampai kepada pengawasan penggunaan zat radioaktif.

"Pengawasan terhadap industri sih kita memang ada standarnya, untuk limbah cairnya limbah udara nya, kaya gitu kita lakukan pemeriksaan paling tidak setahun dua kali, melalui dinas Tenaga kerja," kata dia.

Baca juga: Limbah Radioaktif Ditemukan di Kawasan Perumahan, Bapeten Kecolongan?

Dugaan limbah industri

Kepala Biro Humas Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Indra Gunawan mengatakan, masih belum bisa menentukan dari mana zat radioaktif dengan nama Cs 137 tersebut berasal.

Namun, lanjut dia, kemungkinan besar zat tersebut berasal dari limbah industri karena Cs 137 sering digunakan sebagai sensor dalam pengukuran suatu produk industri.

"Populer di bidang industri khususnya untuk mengukur ketebalan, tebal tipis untuk ukuran tertentu untuk pabrik kemasan minuman kaleng dan botol untuk memastikan isinya sama," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com