Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Orang Dalam Pemantauan di Bekasi Terkait Virus Corona

Kompas.com - 03/03/2020, 16:30 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Mohammad Effendi mengatakan, ada 18 orang yang saat ini dalam pemantauan terkait virus Corona.

Ia berharap seluruhnya memang tidak terinfeksi Corona.

“Ada 18 (yang masih dalam pemantauan), tapi mudah-mudahan asma di luar dari yang dikhawatirkan banyak orang,” ujar Effendi alias Pepen di Stadion Patriot Bekasi, Rabu (3/3/2020).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rosilawati mengatakan, mereka yang dipantau rata-rata punya riwayat dari luar negeri.

Baca juga: Selain 2 Pasien Positif Corona, Ada 4 Orang Lain yang Diisolasi di RSPI Sulianti Saroso

Apalagi mereka yang mengalami gejala batuk dan pilek.

“Ada yang iya (perjalanan langsung) ada yang enggak. Bahwa diketahui (yang dalam pemantauan) ada yang melakukan perjalanan, ada juga yang melakukan kontak langsung lalu memiliki gejala demikian (seperti virus corona),” ucap dia.

Biasanya warga yang habis perjalanan ke luar negeri akan dalam pemantauan Dinkes Kota Bekasi.

Menurut dia, proses pemantauan orang tersebut berawal dari laporan yang masuk ke Dinas Kesehatan melalui Puskesmas di tingkat kewilayahan.

Baca juga: RSUD Depok Rujuk Satu Pasien ke RSPI Sulianti Saroso, Status Suspect Corona

Kemudian pemantauan itu dilakukan di rumah masing-masing tanpa adanya isolasi.

“Yang dikatakan karantina bukan ruang khusus. Artinya dalam satu keluarga sudah melakukan perjalanan keluar negeri, maka keluarga yang melakukan perjalanan ke luar negeri tidak boleh melakukan hubungan kontak atau berkomunikasi dengan yang lain. Diharapkan selama 14 hari tidak berinteraksi terlebih dahulu,” kata dia.

Pihak Dinkes nantinya akan rutin melakukan pengecekan kondisi kesehatan orang yang dalam pemantauan,

“Kita di mana saja bisa (diobservasi) termasuk di dalam rumah. Kita yang datang langsung ke rumah untuk melakukan pengecekan di rumahnya selama 14 hari dengan Alat Pelindung Diri yang lengkap,” ucap dia.

Baca juga: 3 Karyawan Paloma yang Berinteraksi dengan Pengunjung Positif Corona Dipastikan Sehat

Meski demikian, ia memastikan, sampai saat ini warga Bekasi belum ada yang dinyatakan positif virus Corona. Karena itu, ia mengimbau agar warga tidak khawatir berlebihan.

“Belum ada (yang positif korona). Kami juga mengimbau warga untuk tetap hidup sehat dan jaga kebersihan, sehingga tubuh kita juga bisa menangkal virus itu,” tutur dia.

Hingga saat ini setidaknya RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, merawat tujuh orang di ruang isolasi.

Dua orang diantaranya, ibu dan anak, positif Corona. Sementara lima orang lainnya masih diperiksa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com