Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Hati Mereka yang Tak Mampu Beli Masker: Buat Makan Saja Kurang, Uang dari Mana?

Kompas.com - 05/03/2020, 06:30 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com- Sejak merebaknya virus corona, masker menjadi salah satu barang incaran masyarakat.

Akibat banyaknya permintaan, harganya masker menjadi melonjak tinggi. Satu kardus masker yang biasanya bisa dibeli dengan harga Rp 17.000-Rp 25.000 kini menjadi Rp 250.000-Rp 300.000.

Meski demikian, masker tersebut tetap diburu masyarakat. Namun tidak semua masyarakat. Ada beberapa kalangan yang tidak mampu membelinya karena terlalu mahal.

Misalnya saja, Samsudin (60), pedagang kaki lima di kawasan Juanda, Bekasi. Ia mengaku dari awal merebaknya virus corona, dia memang hendak membeli masker.

Baca juga: Masker Langka di Indomaret, Karyawan Nakal yang Simpan Masker Akan Ditindak

Namun, niatnya itu urung setelah mendengar harga masker yang melonjak tinggi.

“Mahal banget masker, baru mau beli ya kemarin. Sudah tidak jadi (beli), buat makan saja kurang, ini malah beli masker mahal. Duit dari mana?” ujar Samsudin saat ditemui di Juanda, Rabu (4/3/2020).

Samsudin mengaku takut terkena virus corona. Namun, ia tak bisa berbuat banyak.

“Palingan bisa saya beli kemarin tiga masker Rp 12.000 kan, tapi masa pakai berkali-kali. Ya sudah pasrah saja kita mah orang kagak mampu tidak apa tidak pakai masker juga,” kata dia.

Sama halnya dengan Fajar (26) warga Bekasi sekaligus pekerja online. Dia mengaku sempat kaget dengan harga masker yang mencapai ratusan ribu.

Baca juga: Virus Corona Masuk Indonesia, Harga Masker di LTC Glodok Jadi Rp 300.000 Per Kotak

“Kaget banget sama harganya tidak kira-kira. Padahal ada virus corona tapi malah mahal bukannya malah murah,” ujar dia.

Untuk mengganti masker itu, ia pun berkendara motor menggunakan buff pribadinya.

Ia mengatakan, seharusnya segelintir masyarakat tidak memanfaatkan situasi corona ini menjadi lahan bisinis.

Sebab hal itu membuat masyarakat kesulitan mencari masker. Apalagi bagi mereka yang kerap menggunakan masker untuk bepergian.

Baca juga: Gerebek Apartemen di Tanjung Duren, Polisi Sita 350 Dus Masker

Meski demikian, ia saat ini tak khawatir kemana-mana tanpa masker. Sebab informasi yang didapatnya virus corona tidak menular melalui udara.

“Tidak khawatir lah orang tidak menular juga. Tapi saya agak tidak habis pikir aja deh sama orang yang masih mau cari keuntungan, itu kaya enggak ada prihatinnya,” ucap dia.

Ia berharap harga masker segera normal kembali sehingga masyarakat bisa membelinya dengan harga normal.

“Berharap mah harganya stabil yak, lalu virus corona di Indonesia tidak ada lagi deh,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com