Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Aksi Heroik Warga, Bagi Masker Gratis sampai Larang Borong Dagangan

Kompas.com - 06/03/2020, 07:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena panic buying jadi sama hangatnya dengan isu virus corona belakangan ini di Jakarta dan Depok, dua kota yang punya keterkaitan langsung dengan kasus 1 dan 2 Covid-19 yang diumumkan Senin (2/3/2020).

Fenomena panic buying dan merebaknya isu virus SARS-CoV-2 seakan berkelindan satu sama lain.

Sebagian masyarakat begitu mudah terdorong untuk menimbun sesuatu yang disebut bisa menangkal virus corona, baik berupa hand sanitizer, tanaman rimpang, hingga satu yang jadi bahan pembicaraan, masker.

Masker seakan jadi primadona karena sebagian masyarakat menganggap bahwa virus corona menyebar lewat udara, walaupun anggapan ini keliru.

Baca juga: Video yang Viral Keliru, Tisu Basah Tak Bisa Jadi Alternatif Pengganti Masker

Virus corona menyebar melalui droplet atau tetesan, seperti semburan saat bersin atau batuk, misalnya.

Pemborongan masker di mana-mana akhirnya membuat stok barang tersebut semakin tipis di pasaran. Imbasnya mudah ditebak: harga masker meroket hingga taraf yang tak masuk akal.

Namun, di tengah kegelisahan tersebut, ada saja aksi warga yang mampu meredam kepanikan. Aksi itu jadi seakan "heroik" di tengah kecemasan yang melanda masyarakat.

Bagi-bagi masker gratis ala Sekolah Relawan

Aksi anak-anak muda Sekolah Relawan menggencarkan kampanye hidup sehat menangkal virus corona di Stasiun Depok Baru, Selasa (3/3/2020).Dok. Sekolah Relawan Aksi anak-anak muda Sekolah Relawan menggencarkan kampanye hidup sehat menangkal virus corona di Stasiun Depok Baru, Selasa (3/3/2020).

Sekitar 30 anak muda yang tergabung dalam organisasi voluntir Sekolah Relawan membagi-bagikan masker gratis di Stasiun Depok Baru, Selasa (3/3/2020).

Aksi ini dianggap mampu menjadi semacam "oase", di tengah kepanikan warga Depok soal virus corona yang menyebabkan pemborongan serta meroketnya harga masker.

Selain menyediakan masker, anak-anak muda Sekolah Relawan turut menyediakan hand sanitizer dan poster-poster edukasi.

"Masker ini kami hanya peruntukkan untuk orang yang sakit. Jadi ada yang minta masker, kami tanya, 'Ibu sakit atau tidak, kalau tidak ya tidak perlu pakai masker'. Lalu langsung kita jelaskan alasannya, kita edukasi," jelas tutur Ahmad Syarif, koordinator lapangan aksi bagi-bagi masker Sekolah Relawan kepada Kompas.com, Kamis (5/3/2020) pagi.

"Interaksi orang yang mau minta masker dan tidak tahu kalau ternyata masker dibutuhkan oleh orang yang sakit itu yang teredukasi. Itu poinnya," ia menambahkan.

Baca juga: Bagi-bagi Masker di Depok, Sekolah Relawan Sebar Energi Positif Hadapi Corona

Karena edukasi ini, akhirnya tak semua masker yang diboyong anak-anak muda Sekolah Relawan ludes dibagikan di Stasiun Depok Baru.

Dari 750 lembar masker yang mereka bawa, masih tersisa beberapa boks buat dibagikan hingga rentang waktu satu pekan ke depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com