Masker-masker itu sendiri memang stok mereka yang belum terpakai ketika aksi sebelumnya, yaitu saat isu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merebak.
"Orang-orang bisa lihat, anak muda ini menjalani dengan happy, senang, mereka tidak panik dan bisa ngasih aura positif di ruang publik," kata Syarif.
"Waspada itu penting tapi kita jangan lebay. Jangan sampai tidak terkontrol itulah yang pengen kita sampaikan ke masyarakat kemarin," ia berpesan.
Syarif menyambut baik apabila aksi tersebut dapat menular dan ditiru di kota-kota lain.
"Kami punya konten, kami senang kalau kami bisa share ke teman-teman jejaring relawan dan komunitas lain supaya bisa dilakukan juga, direplikasi di kota-kota lainnya," jelas dia.
Baca juga: Sekolah Relawan Harap Aksi Bagi-bagi Masker di Depok Ditiru di Kota Lain
Susanna Indrayani. Perempuan berusia 57 tahun yang membuka toko sembako bernama Toko Erwin di Teluk Gong, Jakarta Utara ini viral di media sosial.
Singkat cerita, beberapa jam selang Presiden RI Joko Widodo mengumumkan kasus positif corona pertama di Indonesia pada Senin (2/3/2020) pagi, Toko Erwin diserbu para pembeli yang hendak memborong barang dagangannya.
"Saya pun enggak nyangka tiba-tiba kok banyak orang datang," ucap Susanna kepada wartawan, Rabu (4/3/2020) sore.
Setelah tahu virus corona menyerang WNI, para pembeli yang datang ke Toko Erwin melakukan panic buying dan membeli barang-barang kebutuhan pokok dengan jumlah banyak.
Baca juga: Pemilik Toko Sembako Ini Berhasil Tenangkan Pembeli agar Tidak Panic Buying
Mereka kebanyakan mengambil beras, mi instan, biskuit, dan kebutuhan pokok lainnya dalam jumlah banyak.
Bahkan, kata Susanna, penjaga toko sampai kewalahan menangani pembeli yang membeludak.
Tak sedikit pula barang dari toko Susanna yang raib lantaran pembeli begitu banyak.
"Ada orang enggak sabar dia ambil sendiri loh sampai ke dalam. Saya sudah enggak bisa jaga sampai dua begini," kata Susanna.
Melihat para pembelinya seperti orang kepanikan, Susanna pun coba menenangkan.