Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut RSUD Koja: Bantuan APD Sebaiknya Disalurkan melalui Dinkes Provinsi

Kompas.com - 23/03/2020, 19:57 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan banyak warga yang memberikan bantuan alat pelindung diri (APD), baik berupa masker, maupun peralatan lengkap dari ujung kaki hingga kepala.

Bantuan yang diberikan kepada pihak rumah sakit itu sebagai bentuk solidaritas dan dukungan masyarakat kepada tenaga medis di garda terdepan penanganan Covid-19.

Direktur Utama RSUD Koja dokter Ida Bagus Nyoman Banjar berterima kasih dan mengapresiasi bantuan-bantuan dari masyarakat tersebut.

Namun, ia berpendapat bahwa bantuan itu sebaiknya disalurkan melalui Dinas Kesehatan Provinsi.

Baca juga: RSUP Persahabatan Pastikan Tenaga Medisnya Selalu Gunakan APD Lengkap

"Jadi saya harapkan bantuan itu diarahkan ke kerja sama daerah provinsi DKI atau Dinas Kesehatan biar terkonsentrasi sehingga distribusinya merata kepada teman-teman kami yang dijadikan rumah sakit rujukan," kata Ida saat dihubungi, Senin (23/3/2020).

Ida mengatakan, kebutuhan masing-masing rumah sakit terkait APD tentu berbeda. Bagi rumah sakit nonrujukan Covid-19, kebanyakan dari mereka hanya membutuhkan masker medis.

Sementara, rumah sakit rujukan tentu membutuhkan APD lengkap dari kepala hingga ujung kaki.

Menurut dia, apabila bantuan tersebut diarahkan ke Dinas Kesehatan, maka distribusi APD tersebut bisa lebih tepat sasaran.

Baca juga: 6 Dokter Meninggal, Pemerintah Diminta Percepat Distribusi APD bagi Tenaga Medis

"Nanti kan biar prioritasnya teman-teman kami yang sudah menjadi rumah sakit rujukan sehingga mereka terbantukan karena mereka yang paling berisiko karena terpapar dengan pasien," ucap Ida.

Ida kemudian menyampaikan, meski bukan sebagai rumah sakit rujukan Covid-19, mereka baru saja mendapat bantuan masker dari sebuah lembaga.

"Sementara kami terima terus kemudian kami arahkan ke ke posko bantuan di Dinas Kesehatan biro kerja sama daerah," ucap Ida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com