Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapid Test, Pemprov DKI Utamakan Warga yang Kontak dengan Pasien Covid-19

Kompas.com - 24/03/2020, 22:37 WIB
Nursita Sari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta akan segera melakukan rapid test menggunakan 100.000 alat pemberian Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, Dinas Kesehatan akan mengutamakan warga yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19 untuk menjalani rapid test tersebut.

Sebab, alat rapid test yang tersedia saat ini tak sebanding dengan jumlah penduduk Jakarta.

"Yang kami fokuskan adalah kasus kontak erat dengan kasus positif (Covid-19)," ujar Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta yang disiarkan akun YouTube Pemprov DKI, Selasa (24/3/2020).

Baca juga: Dimulai Besok, Rapid Test di Bekasi Dilaksanakan di Tiga Lokasi Ini

Selain itu, alat rapid test itu akan dibagikan ke fasilitas kesehatan di Jakarta. Faskes juga akan melakukan rapid test berdasarkan contact tracing, yakni memeriksa orang yang punya riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19.

"Kami akan bagikan ke faskes, baik itu di rumah sakit maupun puskemas. Kita tahu bahwa satu kasus positif, kalau kami tracing kontak, bisa mempunyai hubungan dengan kasus positif itu banyak," kata Widyastuti.

Tim Dinas Kesehatan saat ini sudah melakukan rapid test di Jakarta Selatan menggunakan 520 alat yang diberikan Kementerian Kesehatan. Namun, Widyastuti belum mendapatkan laporan hasil tes tersebut.

Baca juga: Ketentuan Rapid Test di Depok, ODP Corona Akan Dihubungi Sebelum Tes di Puskesmas

"Hasil sedang diproses jumlah berapa positif dan negatif. Kemarin waktu di (Jakarta) Selatan, kami sebar ke puskemas-puskesmas, mereka karena bekerja, belum sempat buat laporan secara cepat," ucap dia.

Per Selasa sore, ada 427 pasien positif covid-19 di Jakarta. Dari total pasien, ada 32 orang yang dinyatakan meninggal dunia, 23 orang sembuh.

Kemudian, 266 pasien dirawat di rumah sakit dan 106 pasien melakukan isolasi mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com