Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Keramaian, Akses Masuk Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Dialihkan

Kompas.com - 01/04/2020, 14:56 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kota Tangerang mengalihkan pintu masuk ke Pusat Pemerintahan Kota Tangerang menjadi satu pintu.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Wahyudi Iskandar mengatakan, Dinas Perhubungan menerapkan satu pintu akses ke Pusat Pemerintahan Kota Tangerang yang sebelumnya bisa diakses melalui tiga jalur.

"Satu jalur semua untuk jalur masuk, jadi pintu timur dan pintu utara ke arah lapas itu ditutup semua. Yang dibuka untuk pintu barat," ujar dia saat dihubungi Kompas.com melalu sambungan telepon, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Pemkot Tangerang Pakai Gedung MUI untuk Sekretariat Penanganan Covid-19

Wahyudi mengatakan penerapan satu pintu tersebut bertujuan untuk memudahkan pengendalian pergerakan orang di area pusat pemerintahan Kota Tangerang, khususnya di taman depan Puspem Kota Tangerang.

"Karena di situ tempat biasanya untuk berkumpul di Taman Elektrik," kata dia.

Rekayasa penutupan akses tersebut, kata Wahyudi, akan memudahkan petugas untuk melihat orang yang lalu-lalang dan bisa langsung diimbau apabila tidak memiliki kepentingan di area Puspem Kota Tangerang.

Baca juga: Lakukan Rapid Test, 18 Orang di Kota Tangerang Dinyatakan Positif Covid-19

"Dulu orang mau santai boleh saja ke situ di taman sekitar puspem. Karena kan semangatnya untuk diam di rumah saja. Kita akan suruh pulang apabila tidak ada kepentingan di area sekitar itu," ujar dia.

Adapun penutupan akses tersebut mulai diberlakukan pada 31 Maret 2020 kemarin dan akan diberlakukan hingga situasi wabah Covid-19 mulai kondusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com