Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirim Makanan Gratis untuk Mahasiswa Rantau UI, Emak-emak Ini Sambil Bantu Ojek Online

Kompas.com - 01/04/2020, 19:30 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Titi Reza, salah satu motor gerakan bagi-bagi makanan gratis kepada para mahasiswa rantau Universitas Indonesia (UI) mengaku menyelipkan misi lain di tengah segala ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.

Selain membantu mahasiswa rantau yang "terjebak" dan kesulitan mencari makan karena warung-warung tutup, aksi ini juga untuk membantu tukang ojek online yang pendapatannya merosot.

"Sekarang kan sepi, jadi sekalian kita bantuin. Jadi ojeknya satu orang saja," kata Titi kepada Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Warteg Sekitar Kampus Tutup, Emak-emak Ini Sumbang Makanan buat Mahasiswa Rantau UI

Pengiriman paket makanan gratis pertama sudah dilakukan pada Selasa (31/3/2020) lalu, ke Asrama UI maupun rumah-rumah kost tempat para mahasiswa rantau tinggal di sekitar kampus.

Titi mengaku menugaskan satu pengemudi ojek online saja dalam pengiriman makanan gratis ini. Hal itu bertujuan untuk menjamin higienitas makanan, sehingga pengemudi ojek online yang bertugas mengantar makanan dipesan tanpa melalui aplikasi.

"Karena kan ngeri (jika lewat aplikasi), ojeknya ke mana dulu, cuci tangan atau enggak, kita tidak tahu," jelas Titi.

"Kalau begini dia kan terpantau sama kita. Kita harus steril banget kalau soal makanan," tambah dia.

Baca juga: Gratiskan Makanan untuk Penghuni Asrama UI, Emak-emak Ini Tak Berkeberatan Peminatnya Bertambah

Dalam menugaskan ojek online ini, Titi mengklaim bahwa ia tak mematok harga yang membuat rumit perhitungan.

Ia juga tak mengenakan tarif seperti tarif sewa di aplikasi. Ia menjamin, pengemudi ojek online itu beroleh lebih banyak persekot ketimbang dipesan via aplikasi secara daring.

"Pokoknya ekstra lah dia. Dia juga enggak menentukan, seikhlasnya kita," ujar Titi.

'Tapi lebih tinggi dari kalau pakai aplikasi lah. Saya pikir-pikir dia juga akan lebih terbantu kan, daripada hitungan sini ke sini Rp 10.000, sini ke sini Rp 20.000, Rp 50.000, dan seterusnya," pungkas dia.

Sebagai informasi, manajemen Universitas Indonesia (UI) meminta mahasiswa-mahasiswanya dari luar Jabodetabek yang menghuni Asrama UI tak ke mana-mana selama pandemi Covid-19.

Kebijakan ini guna menekan potensi penularan Covid-19 ke kampung halaman masing-masing mahasiswa.

"Disarankan untuk tetap tinggal di Asrama UI atau rumah kost di sekitar kampus UI sampai situasi menjadi kondusif," tulis Sekretaris UI Agustin Kusmayati melalui edarannya yang diteken pada Senin (16/3/2020).

Baca juga: Tuai Simpati, Aksi Emak-emak Berbagi Makanan untuk Mahasiswa Rantau UI Makin Banyak Pengikut

"Pada prinsipnya, mahasiswa yang tinggal di Asrama UI atau indekos sekitar kampus UI dilarang bepergian apabila sedang sakit atau badan sedang tidak bugar," imbuh dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com