Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tangerang Dinilai Percuma Terapkan PSBB jika Pabrik Tetap Operasi

Kompas.com - 14/04/2020, 17:32 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengkritik wacana Pemkot Tangerang yang akan mengizinkan dunia industri atau pabrik tetap beroperasi selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan di daerah itu.

Dia menilai PSBB di Kota Tangerang akan percuma jika aktivitas kerumunan di kawasan industri tetap diizinkan.

"Percuma! Capek menjalankannya tapi tidak ada hasil apa-apa, percuma, (PSBB) tidak usah diterapkan," kata Agus saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (14/4/2020).

Baca juga: Apindo: PSBB di Kota Tangerang Bolehkan Industri Beroperasi

Agus mengemukakan, PSBB dibuat untuk menghentikan penularan Covid-19 dengan cara menunda aktivitas di luar rumah semaksimal mungkin selama 14 hari.

Menurut Agus, jika selama 14 hari penerapan PSBB operasional pabrik-pabrik di Kota Tangerang tetap berjalan, itu sama saja dengan tidak menerapkan PSBB.

"Mau PSBB tapi masih mau ada kerumunan, pabrik masih beroperasi. Artinya kan ada lalu lintas manusia dari dan ke pabrik. Nah, bagaimana PSBB-nya?" kata Agus.

Dia menilai, pengecualian bagi pabrik untuk tetap beroperasi akan menyulitkan Pemkot Tangerang sendiri.

"Mending enggak usah diatur (PSBB), ngawasinnya gimana? orang masih kerja kan sama saja tertular. Padahal tujuan PSBB untuk menghetikan penularan kan," kata dia.

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, Kota Tangerang sebagai kawasan industri mengizinkan pabrik dan perusahaan terus beroperasi.

Arief mengatakan, operasional pabrik tetap berjalan dengan memperhatkan ketentuan kesehatan seperti jaga jarak dengan sesama dan anjuran menggunakan alat pelindung diri.

"Mereka harus benar memperhatikan ketentuan atau social distancing di perusahaan," kata Arief kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com