Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pekerja Penyandang Disabilitas Bantu Warga Terdampak Covid-19

Kompas.com - 23/04/2020, 08:58 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kafe Sunyi House of Coffee and Hope beserta para pegawainya yang mayoritas penyandang disabilitas ikut menolong masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Mereka kerja sama dengan Mula yang bergerak di bidang coworking-space membagikan nasi bungkus beserta masker kepada warga yang bekerja di luar rumah di tengah regulasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Jadi makanan ini diberikan kepada para pekerja seperti teman-teman ojek online yang masih masih bekerja, bagi-bagi juga ke orang orang tukang gali tanah karena dia kan mungkin enggak dapat orderan jadi mungkin mereka tadi dapat orderan selama ini,” ujar Mario Gultom, pendiri Sunyi House of Coffe and Hope, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Bansos Bermasalah, Warga Mustika Jaya Bantu Tetangga yang Terdampak Covid-19

Mario menjelaskan, prakarsa itu datang dari para pegawai penyandang disabilitas dan rekan-rekan komunitas. Mereka melihat wabah Covid-19 mulai terasa di sekeliling mereka, dari mulai banyak warga yang kehilangan mata pencaharian sehingga tidak dapat pemasukan.

Para pegawai kemudian sepakat memasak makanan dalam jumlah besar untuk dibagikan kepada para pekerja informal.

Kafe mereka hanya buka sekali selama dua minggu saat PSBB sehingga mereka punya banyak waktu untuk lakukan persiapan

“Alhasil, kami bisa siapkan makanan 80 nasi bungkus dan 120 masker. Menurut kami masker sangat diperlukan saat ini sesuai anjuran pemerintah. Namun harganya yang mahal dan terbatas membuat semakin sulit dapatkan ,” ucap dia.

Mereka membagikan paket bantuan tersebut ke beberapa tempat di Jakarta Selatan, antara lain di Lebak Bulus, Fatmawati, dan Cilandak.

“Yang ikut membagikan tadi tim Mula dan dua barista disabilitas tuli-sunyi,” kata dia.

Mario mengaku, apa yang dilakukan pihaknya tidak untuk mencari untung di tengah pandemi Covid-19. Setidanya, dia dan teman-teman disabilitasnya mampu membantu sesama walau tidak seberapa.

Baca juga: Kerja Sama Ibu-ibu PKK di Dapur Umum Bekasi, Siapkan Makanan untuk Warga Terdampak Covid-19

”Bukan berarti di tengah work from home (WFH) ini kita diam di rumah saja, kita bisa bantu masyarakat yang lebih membutuhkan, teman-teman disabilitas saja bisa,” tambah Mario.

Dia menyatakan, aksi itu akan terus berlanjut sampai pandemi Covid-19 berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com