Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Covid-19 Pemkot Tangerang dan Banten Berbeda karena Waktu Pengunggahan Berbeda

Kompas.com - 04/05/2020, 13:22 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Komunikasi Publik Pemerintah Provinsi Banten Amal Herawan membenarkan adanya perbedaan data kasus Covid-19 di Kota Tangerang yang disajikan Pemprov Banten dengan yang disediakan Pemerintah Kota Tangerang.

Amal mengatakan, penyebab perbedaan data tersebut karena perbedaan waktu pengunggahan data di laman masing-masing.

"Biasanya hanya masalah waktu update saja," ujar dia saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (4/5/2020).

Baca juga: Data Covid-19 Pemkot Tangerang Tak Sinkron dengan Pemprov Banten

Amal mengatakan, Provinsi Banten mengunggah data terbaru di laman infocorona.bantenprov.go.id pada setiap pukul 18.00 WIB.

Dia memastikan, setiap data yang masuk dalam laman tersebut sudah melalui verifikasi.

"Setiap data yang masuk setelah diverifikasi akan di-update setiap hari pukul 18.00 (WIB)," ujar dia.

Catatan kasus Covid-19 di Kota Tangerang diketahui berbeda dari catatan kasus milik Pemprov Banten.

Data di laman Covid19.tangerangkota.go.id pada Senin pukul 11.20 WIB mencatat, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Tangerang sebanyak 171 kasus. Angka tersebut lebih sedikit 1 kasus dari catatan Pemprov Banten yang mencatat ada 172 kasus positif Covid-19 di Kota Tangerang.

Perbedaan juga terlihat dari detail kasus. Pemkot Tangerang mencatat hanya ada 18 kasus positif Covid-19 yang meninggal dunia. Angka tersebut berbeda 3 kasus dari catatan Pemprov Banten yang mencatat jumlah kematian akibat Covid-19 sebanyak 21 kasus.

Begitu juga kasus pasien positif Covid-19 yang masih dalam perawatan. Pemkot Tangerang mencatat ada 106 pasien yang masih dirawat. Jumlah tersebut berbeda dengan apa yang dipaparkan Pemprov Banten yang mencatat ada 104 pasien dalam perawatan.

Hanya pasien terkonfirmasi sembuh yang datanya sama, yakni sebanyak 47 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com