Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Diperpanjang hingga 14 Juni, Warga Kota Tangerang Diminta Lebih Disiplin

Kompas.com - 02/06/2020, 09:24 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah meminta warganya untuk disiplin dalam menjalankan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang bertujuan mencegah penularan penyakit infeksi pernapasan Covid-19.

PSBB yang diperpanjang hingga 14 Juni 2020 tersebut, kata dia, akan berhasil apabila masyarakat Kota Tangerang disiplin dalam melakukan aturan PSBB.

"Jika masih membandel saya rasa akan sulit menahan laju penyebarannya," kata Arief dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Selasa (2/6/2020).

Arief mengatakan, tidak ada cara lain selain usaha kolektif dari masyarakat. Tidak mungkin Covid-19 bisa hilang tanpa kedisplinan masyarakat secara masif.

Baca juga: 136 Kasus Positif Covid-19 Bertambah Selama PSBB Kota Tangerang

"Satu-satunya yang dapat menangkal penyebaran wabah Covid-19 adalah disiplin masyarakat," ujar dia.

Begitu juga terkait pembukaan rumah ibadah di masa PSBB tersebut. Arief meminta agar tokoh dan pemuka agama bisa meminta warga semakin disiplin dengan pendekatan keagamaan.

Tujuannya agar rumah ibadah tidak menjadi tempat penularan baru serta masyarkat bisa mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

"Saya harapkan info yang telah diberikan agar segera disebarluaskan pada masyarakat terlebih yang akan melaksanakan ibadah pada rumah-rumah ibadah melalui perangkat daerah mulai dari kecamatan, kelurahan hingga RT dan RW," kata dia.

Keputusan perpanjangan PSBB hingga 14 Juni 2020 tertuang dalam Keputusan Gubernur Banten Nomor 443/Kep. 161-Hil/2020 tentang Penetapan Perpanjangan Tahap Ketiga PSBB di Tangerang Raya.

Berdasarjan data situs web covid19.tangerangkota.go.id hari ini, jumlah kasus Covid-19 di Kota Tangerang tercatat sebanyak 358 kasus, dengan rincian 28 pasien dinyatakan meningal dunia, 199 dinyatakan sembuh, dan sisanya 131 masih dirawat di rumah sakit.

Jumlah orang tanpa gejala (OTG) mencapai 1.080 kasus, orang dalam pemantauan (ODP) 2.599 kasus, dan pasien dalam pengawasan (PDP) 960 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com