Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT MRT Jakarta Sediakan Ruang Isolasi untuk Penumpang yang Diduga Terpapar Covid-19

Kompas.com - 11/06/2020, 19:38 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyediakan ruang isolasi di setiap stasiun bagi pasien yang diduga terpapar Covid-19.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, ruang isolasi ini disediakan untuk mengantisipasi penumpang yang ternyata sakit namun lolos dari deteksi thermal scanner.

"Jika ada penumpang yang ternyata lolos dari pemeriksaan thermal scaner nantinya kemudian ternyata sakit atau ada indikasi tunjukan itu maka dia akan segera diarahkan ke ruang isolasi yang ada di stasiun MRT dan evakuasi nantinya dengan penetapan khusus yang akan ditetapkan," ucap William dalam diskusi virtual MRT, Kamis (11/6/2020).

Baca juga: Penumpang Transjakarta Naik 22 Persen Selama Masa PSBB Transisi

Ia menyebutkan, ruang isolasi ini merupakan mushala staf maupun ruang staf kantor yang kini dialihfungsikan.

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di stasiun maupun kereta MRT. Selain itu, penyediaan ruang isolasi juga merupakan ketentuan dari pemerintah.

"Jadi memang itu ketentuan pemerintah. Kalau kami tidak tempatkan isolasi kita melanggar SPM nantinya. Bahwa justru dengan adanya ruang isolasi itu tunjukan sikap kami untuk secara serius memastikan bahwa fasilitas publik seperti MRT aman dari penyebaran," kata dia.

Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diingat Penumpang MRT Saat PSBB Transisi Jakarta

Di dalam ruang isolasi sendiri juga ada tenaga medis yang bersiaga dan dilengkapi alat pelindung diri (APD).

"Jadi kita butuh anggaran untuk siapkan tenaga medis, untuk APD petugas yang ada di sana untuk standar-standar minumum. Sebenarnya ini bukan seperti RS tapi bagaimana untuk lakukan isolasi terhadap pasien yang mungkin kedapatan terpapar di stasiun," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com