Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan Jaga Jarak, Mobil Buat Uji Praktik SIM di Satpas Daan Mogot Diberi Sekat

Kompas.com - 12/06/2020, 20:51 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaga jarak juga diterapkan dalam uji praktik Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satpas SIM, Cengkareng, Daan Mogot.

Kasie SIM Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Lalu Hedwin mengatakan, sekat dipasang di setiap kabin mobil yang digunakan uji praktik.

Pemasangan sekat dilakukan baik di mobil bertransmisi manual ataupun otomatis.

"Jadi gini, ini bukan hanya sekat doang jadi ada beberapa item yang berkaitan dengan sistem new normal. Intinya meminimalisir kontak fisik antara penguji dan yang diuji. Sepertinya bahan itu dari akrilik," ucap Hedwin saat dihubungi, Jumat (12/6/2020).

Baca juga: Tinjau Satpas SIM Daan Mogot, Dirlantas: Tidak Perlu Dipaksakan Perpanjang SIM

Sekat ditaruh di area kursi depan, serta perbatasan kursi depan dan tengah.

Meski ada sekat, penguji yang berada dalam mobil tetap bisa mengontrol kendaraan bila terjadi sesuatu. Misalnya rem mendadak atau salah injak pedal.

Selain mobil, ujian praktik untuk sepeda motor juga sudah menerapkan sistem electronic driving system (e-Drives).

Di mana pengaju SIM baru dapat menjalankan kendaraan setelah petugas Satpas memberikan kartu radio frequency identification (RFID).

Kartu tersebut terhubung pada sensor yang terdapat dalam patok di lapangan ujian.

Patok itu terhubung langsung ke control room dan langsung mencatat secara otomatis ketika pengaju SIM melakukan pelanggaran saat ujian praktik mengemudi.

Baca juga: Masa Dispensasi SIM Diperpanjang, Berapa Biaya Perpanjangannya?

"Jadi di situ ada sensor-sensor getar terus memulai ujian langsung dikasih kartu RFID. Jadi langsung mulai pakai RFID, nanti penguji tinggal memonitor dari control room pakai CCTV dan aplikasi e-drives," kata Hedwin.

Pengaju tidak perlu khawatir, karena penguji sudah mengawasi dari salah satu ruangan.

Hedwin beruja, cara seperti ini akan terus dilakukan selama masa PSBB transisi.

"Bahwa sistem uji praktik kendaraan sudah sesuai protokol kesehatan ini sebagai respon Satpas Daan Mogot ditengah situasi pandemi. Responsnya adalah melengkapi peralatan sarana dan prasarana yang sesuai dengan protokol kesehatan," ucap Hedwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com