Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toko dan Restoran di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Dibuka

Kompas.com - 16/06/2020, 11:58 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Setelah sempat tutup akibat pandemi Covid-19, tenant dan restoran di Bandara Soekarno-Hatta kembali dibuka, Selasa (16/6/2020).

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, setiap tenant yang dibuka harus memenuhi ketentuan protokol kesehatan.

"Tenant ritel dan F&B (makanan dan minuman) sudah mulai kembali membuka layanan. Tenant komersial harus memenuhi ketentuan," ujar dia dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Selasa (16/6/2020).

Baca juga: Bakal Ada Ritel Masker dan APD di Bandara Soekarno-Hatta

Ketentuan protokol kesehatan tersebut di antaranya penyemprotan disinfektan secara berkala di area tenant, kewajiban penggunaan masker bagi karyawan tenant, serta memonitor kesehatan karyawan tenant.

Awaluddin menambahkan, Bandara Soekarno-Hatta memberikan 7 tips berbelanja makanan dan minuman atau produk lainnya di area bandara.

Pertama, mengutamakan aspek kebersihan dan kesehatan, pengunjung bandara wajib menggunakan masker ketika berada di salah satu tenant, dan menggunakan hand sanitizer setelah menyentuh barang-barang.

"Kedua transaksi secara cashless," kata dia.

Pengunjung diutamakan bertransaksi secara cashless dengan menggunakan dompet digital, uang elektronik, kartu debit, atau kartu kredit.

Baca juga: Kini Penumpang Keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta Tak Perlu SIKM

Ketiga, pengunjung yang merupakan penumpang pesawat harus memperhitungkan betul apakah masih memiliki waktu yang cukup untuk berbelanja.

"Saat ini aspek kebersihan dan kesehatan dikedepankan, sehingga mungkin membutuhkan waktu lebih untuk memproses segalanya di tenant komersial misalnya dalam hal pembayaran dilakukan secara cashless, serta lalu lalang di dalam tenant juga tidak bebas seperti halnya dalam keadaan normal," kata dia.

Keempat, pengunjung diminta memilih take away ketika memesan makanan di restoran.

Makanan yang sudah dipesan untuk take away bisa dinikmati di kursi yang tersedia di boarding lounge atau area lainnya yang memiliki simbol physical distancing.

Baca juga: Pemeriksaan Dokumen Penumpang Melonggar, Kini Tersisa Dua Check Point di Bandara Soetta

Kelima, Awaluddin juga mengingatkan agar pengunjung dan karyawan tenant harus memperhatikan physical distancing dan tidak memasuki area tenant dengan cara bergerombol.

"Begitu juga antrean saat proses transaksi harus menerapkan physical distancing sedikitnya dengan jarak 2 meter. Di restoran, meja untuk makan sudah diatur sedemikian rupa sehingga mengutamakan konsep physical distancing," kara dia.

Keenam, pengunjung disarankan untuk tidak menggunakan langsung barang yang baru dibeli dan sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu dengan cairan disinfektan.

"Tujuh, pastikan barang atau makanan dan minuman yang ingin dibeli sebelum tiba di bandara," tutur dia.

Tip terakhir ini untuk menghemat waktu dan tetap bisa menjaga physical distancing saat memilih barang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com