Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas KRL Ini Tak Mengira Aksinya Gendong Penumpang Difabel di Stasiun Duri Viral

Kompas.com - 22/06/2020, 18:01 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Foto seorang petugas pengawal (Walka) kereta rel listrik (KRL) yang membantu penumpang disabilitas, viral di media sosial.

Dalam gambar yang beredar, terlihat petugas walka tersebut membantu penumpang turun dari kereta dengan menggendongnya.

Belakangan diketahui bahwa aksi heroik itu dilakukan oleh Muhammad Rivai, seorang petugas yang tengah mengawal perjalanan kereta yang menuju Stasiun Angke.

Baca juga: Viral Foto Petugas KRL Gendong Penumpang Difabel, Ini Kisahnya

Dalam sebuah diskusi yang disiarkan langsung oleh akun Instagram PT Kereta Api Indonesia (KAI), @keretaapikita, Rivai mengaku bahwa ia tidak mengetahui aksinya bakal viral di media sosial.

"Saya enggak nyangka banget, enggak tahu juga sampai viral di Twitter kayak gitu," ujar Rivai Senin (22/6/2020).

Kala itu, kata Rivai, dia yang sedang bertugas mengawal perjalanan KRL dengan tujuan akhirnya Stasiun Angke.

Ketika kereta berhenti di Stasiun Tanah Abang, Rivai melihat seorang penumpang dengan keterbatasan fisik, hendak menaiki kereta yang dikawalnya.

Sontak, dia pun langsung menghampiri penumpang itu dan menawarkan bantuannya untuk masuk dan di kursi penumpang.

"Penumpang difabel itu ada di stasiun Tanah Abang di peron. Sedangkan saya di dalam KRL tujuan akhirnya angke. (Kemudian) difabel itu menaiki KRL saya (Naiki), dan saya pun membantu si orang difabel masuk ke dalam KRL," ungkapnya.

Baca juga: Video Viral Supeltas Difabel Berseragam Polisi di Ciledug, Ini Ceritanya...

Saat kereta kembali berjalan menuju stasiun berikutnya, Rivai pun menanyakan tujuan sang penumpang dengan maksud kembali menawarkan bantuan untuk turun.

Menurut Rivai, penumpang difabel itu kembali bersedia dibantu untuk turun di Stasiun Duri yang menjadi tujuannya.

"Bapak tujuan akhirnya ke mana, bapak itu jawab Stasiun Duri. Terus saya bilang, bapak mau saya bantu lagi untuk menurunkan di Stasiun Duri. Bapaknya jawab iya," kata Rivai menceritakan percakapannya di dalam KRL.

Ketika ditawari bantuan untuk turun, penumpang difabel itu kemudian meminta Rivai untuk menggendongnya.

Baca juga: Difabel Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19, Sulit Jaga Jarak Sosial hingga Penghasilan Berkurang

Hal itu bertujuan untuk mempercepat proses turun dari KRL lantaran sang penumpang tidak mampu berjalan dan kesulitan keluar dari kereta dan berjalan di peron.

"Saya sudah ngomong bapak mau saya bantu pakai tangan saja atau digendong. Kata Bapak itu saya boleh pinjam pugungnya, saya pengen digendong, karena Bapak enggak bisa jalan," ungkapnya.

Aksi Rivai yang menggendong penumpang saat turun di Stasiun Duri pun viral setelah ada penumpang lain yang memfoto dan menyebarkannya di Twitter lewat akun @zoelfick.

Apa yang dilakukan Rivai pun mendapat sambutan positif dari masyarakat dan banyak yang memberikan pujian atas inisiatifnya membantu penumpang.

Meski begitu, terdapat sejumlah warganet yang mengkritisi kondisi stasiun KRL yang dianggap tidak ramah terhadap para penyandang disabilitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com