Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MEGAPOLITAN]: Berapa Gaji Ahok sebagai Komisaris Pertamina I Ahok Puji Penataan Monas Versi Anies I 5 Polisi Dikeroyokan 60 WNA Nigeria

Kompas.com - 29/06/2020, 07:13 WIB
Egidius Patnistik

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernu DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak sungkan menyebutkan berapa besar gajinya kini sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Dalam siaran langsung via Instagram di akun @kickandyshow yang dipanduAndi F Noya, Sabtu (27/6/2020) malam lalu, Ahok  menyebutkan gajinya sebagai Komut Pertamina jauh lebih besar dibandingkan saat dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Sebagai Komut Pertamina, dia mendapatkan gaji Rp 170 juta per bulan. Sebagai gubernur Jakarta dulu ia mengatakan gajinya Rp 7 juta dan ada tunjungan lain-lain sekitar Rp 3o jutaan.

"Kalau gaji, gedean komisarislah. Jauh (dibanding sebagai gubernur). Kalau di Pertamina kita bisa dapat Rp 170 juta gaji," ujar dia.

Namun, Ahok mengaku bahwa lebih enak menjadi gubernur atau kepala daerah.

Mengapa? Simak lanjutan berita ini di Ahok: Gaji Jadi Komisaris Pertamina Besar, Rp 170 Juta, tetapi Secara Pengaruh Enak Jadi Gubernur

Ahok Puji Penataan Monas Versi Anies

Masih dalam siaran di @kickandyshow itu, Ahok memuji revitalisasi Monas yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Penonton acara itu bertanya kepada Ahok, apakah dia kecewa dengan kondisi Jakarta saat ini.

Ahok mengatakan, orang harus bisa melihat dari perspektif yang benar. Secara pribadi dia tak punya kekecewaan. 

"Tanya ke orang Jakarta saja. Kalo saya lebih enak sekarang, gaji lebih gede hehe...." jawab Ahok.

"Karyanya juga bagus juga, yang Monas juga bagus jadi hadap upacaranya juga bagus, dulu kan tersembunyi, sekarang dia menghadap langsung nampak, bagus juga itu," lanjut Ahok.

"Ide babat pohon untuk tempat upacara itu bagus juga," lanjutnya.

Kalimat terakhir Ahok membuat Andy Noya bertanya lebih lanjut

"Tunggu..., tunggu... Ini pujian serius atau nyindir ini...?" tanya Andi F Noya.

"Serius... gue mah jarang nyindir orang hehe...." jawab Ahok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com