JAKARTA, KOMPAS.com - Hari pertama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SDN Srengseng 05 Pagi, Kembangan, Jakarta Barat diisi dengan kunjungan orangtua murid, Senin (13/7/2020).
Berbeda dari tahun sebelumnya, MPLS di sekolah tersebut tidak ada seorang murid yang datang karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
"Para orangtua murid juga hari ini dijadwalkan mengambil buku paket. Untuk kelas I sampai III ada 10 buku dan untuk kelas IV sampai VI ada 12 buku," kata Ketua Penyelenggara MPLS SDN Srengseng 05 Pagi, Samlawih di Jakarta, Senin, seperti dikutip Antara.
Baca juga: Tangsel Terapkan Belajar Daring, tetapi Sejumlah Siswa Tetap Datang ke Sekolah
Samlawih mengatakan, para orangtua murid dimasukan ke dalam grup WhatsApp sekolah, dan dipandu menggunakan Google Meet untuk keperluan PJJ anak-anaknya.
"Jadi kalau ada tugas itu kami kirim ke orangtua murid dan nanti orangtua murid membimbing," paparnya.
Hal tersebut dilakukannya agar orangtua siswa yang memiliki kendala gagap teknologi, dapat mengikuti bimbingan penggunaan aplikasi kelas virtual via Google Meet.
"Apalagi aplikasi ini akan dipakai setiap hari. Jadi mungkin di hari pertama kagok, tapi selanjutnya terbiasa," ujar dia.
Baca juga: Wali Kota Tangerang Ancam Cabut Izin Sekolah yang Gelar Belajar Tatap Muka
PJJ di SDN Srengseng 05 pagi akan dimulai Selasa (14/7). Murid baru akan memperkenalkan diri satu per satu secara virtual, dan menerima pelajaran pertama.
Orangtua murid yang datang jumlahnya dibatasi lima orang dalam satu kelas. Mereka berdatangan masuk dan keluar dengan membawa buku-buku pelajaran yang dipinjamkan sekolah.
"Anak saya di rumah saja, saya ke sini untuk perkenalan sama gurunya dan bawa buku pelajaran," ujar Titi, salah satu orang tua murid.
Baca juga: Kegiatan Tatap Muka Hanya Hari Pertama, Besok Siswa SMAN 2 Bekasi Kembali Belajar Daring
Titi mengaku kerepotan membimbing anaknya belajar selama PJJ yang dijalankan anaknya selama empat bulan di kelas III.
Namun, hal itu harus dilakukannya selama sekolah belum mengadakan pembelajaran tatap muka.
Sementara itu, orangtua murid lainnya, Ita mengaku pengeluarannya menjadi lebih besar untuk membeli paket data demi mengikuti PJJ.
"Per bulan sekitar Rp 75.000 buat paket data, belum kalau di rumah jajannya lebih banyak lagi. Kalau di sekolah kan saya kasih uang jajan segitu harus cukup," kata Ita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.