Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi Izinkan Sekolah Gelar KBM Tatap Muka Tanpa Persetujuan Nadiem dan Emil

Kompas.com - 13/07/2020, 21:41 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku hingga kini pihak Pemkot belum mendapat izin dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

Ia mengatakan, pihak Pemkot Bekasi telah menyerahkan surat rekomendasi perizinan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

“Ini (perizinan kegiatan belajar mengajar tatap muka) sudah dibuat surat ke Gubernur dan Menteri Pendidikan. Pada saat kita simulasi sudah langsung (kirimkan surat),” ucap Rahmat di Bekasi, Senin (13/7/2020).

Namun sayangnya hingga kini kata pria yang akrab disapa Pepen, surat rekomendasi itu belum mendapat balasan.

Baca juga: Alasan Wali Kota Izinkan Sekolah di Bekasi Lakukan Kegiatan Belajar Tatap Muka

Meski belum diizinkan secara resmi oleh Pempus dan Pemprov, Rahmat memiliki alasan kuat untuk bolehkan sekolah di Bekasi beroperasi kembali.

Misalnya, angka penularan Covid-19 di bawah angka satu, angka kematian Covid-19 di Bekasi tidak ada penambahan, angka kesembuhan yang terus meningkat serta sarana dan prasarana yang memadai untuk pengobatan Covid-19.

Dia membenarkan kalau Kota Bekasi memang belum ada di zona hijau.

Namun, menurut dia, hal tersebut tak mengurungkan niatnya membolehkan sekolah belajar tatap muka kembali diselenggarakan selama menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

“Kalau kita kan adaptasi tatanan hidup baru masyarakat produktif aman Covid-19. Jadi ya harus tadi, yang sakit kita rawat dan yang sehat juga terus melakukan penyesuaian. Tetapi tidak lupa dan wajib menggunakan protokol kesehatan,” tambah dia.

Baca juga: Kegiatan Tatap Muka Hanya Hari Pertama, Besok Siswa SMAN 2 Bekasi Kembali Belajar Daring

Ia menegaskan selama sekolah tersebut mengikuti aturan protokol pencegahan dan persyaratan yang telah dianjurkan Pemkot, ia mengizinkan sekolah belajar secara tatap muka.

Namun, ia memperingatkan sekolah yang belum siap mentaati aturan protokol Covid-19 untuk tidak terlebih dahulu lakukan kegiatan tatap muka.

Pemerintah Kota Bekasi telah izinkan sekolah untuk lakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka mulai Senin (13/7/2020) hari ini.

Sekolah yang diizinkan terlebih dahulu untuk lakukan kegiatan belajar mengajar adalah sekolah yang ditunjuk sebagai role model. Role model dalam arti Pemkot Bekasi, yakni sekolah yang peraturan protokol pencegahan Covid-19 telah sesuai atau memenuhi persyaratan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com