Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat Jadi Agen Detektif Wanita: Cantik dan Pintar Berkamuflase untuk Uji Kesetiaan Lelaki

Kompas.com - 08/08/2020, 14:47 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Diperlukan keahlian khusus untuk menjadi seorang agen Detektif Wanita. Bertahan dalam kondisi dan situasi tertentu, berpenampilan menarik, disebut jadi pertimbangan penting agar bisa menjadi seorang detektif.

Syarat standar ini diterapkan Detektif Wanita yang berada di bawah naungan Eye Detective Indonesia.

Detektif Wanita merupakan penyedia jasa investigasi untuk permasalahan perselingkuhan di tengah hubungan asmara ataupun suami istri.

Detektif Wanita https://detektifwanita.com/ berada di bawah naungan Eye Detective Indonesia https://detektifindonesia.com/.

Bahkan, Detektif Wanita menyediakan jasa agen penggoda untuk menguji kesetiaan kekasih ataupun suami klien.

Jasa ini dibuka lantaran banyak istri atau kekasih yang mulai curiga dan ingin menguji kesetiaan pasangannya.

Baca juga: Jasa Detektif Wanita, Lihai Menggoda Pria-pria Nakal yang Tak Setia

Nantinya, para klien akan dipersilakan memilih agen penggoda untuk kemudian dipertemukan dengan target yang hendak diuji kesetiaannya.

Tim Detektif Wanita kemudian akan merancang seluruh skenario pengujian terhadap target.

Jessica selaku pimpinan Detektif Wanita mengatakan bahwa pihaknya sangat selektif memilih agen untuk tugas ini. Paras cantik jadi syarat mutlak untuk jadi agen penggoda.

"Lalu dia itu punya teknik skill komunikasi lah. Karena dalam suatu kasus wanita itu memiliki keuntungan lebih besar jika dihadapkan dengan lawan bicara pria," kata Jessica dalam podcast "TKP" yang tayang di saluran YouTube Kompascom Reporter on Location.

Perekrutan agen, lanjut Jesica, dibuka memalui situs web lowongan kerja. Seperti lowongan kerja pada umumnya.

Namun, tidak seperti di film aksi yang menampilkan agen rahasia dengan keahlian bela diri, Jessica mengaku tidak menerapkan standar itu di tempatnya.

Keahlian bela diri tidak terlalu diutamakan. Yang paling terpenting punya kemampuan beradaptasi dengan baik.

Baca juga: Setelah 34 Tahun, Detektif Ini Ungkap Kasus Perdananya

"Persyaratan lainya bisa mengemudi mobil dan mengendarai motor dan mengoperasikan kamera handphone," ucap dia.

Bahkan, tidak ada syarat harus sarjana untuk bisa bergabung sebagai agent. Ijazah SMA pun diterima asalkan mempunyai kemampuan kamuflase yang baik.

Setelah direkrut, anggota baru akan dilatih untuk beberapa waktu sebelum akhirnya dilepas bertugas ke lapangan.

**Selengkapnya saksikan podcast TKP "Detektif Wanita (Part I): Cantik, Menggoda, Menguji Pria Beristri".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com