Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Pangeran Jayakarta Bekasi Berlakukan Uji Coba Lalu Lintas Satu Arah

Kompas.com - 13/08/2020, 09:50 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah akan menguji coba sistem manajemen rekayasa lalu lintas sistem satu arah di Jalan Pangeran Jayakarta, Medan Satria, Bekasi.

Kabid Lalin Dishub Kota Bekasi Teguh Indrianto mengatakan, sistem satu arah akan dimulai Jumat (13/8/2020) pukul 09.00 WIB.

Uji coba sistem satu arah itu untuk mengoptimalkan Jalan Pangeran Jayakarta sisi selatan yang baru selesai dibangun.

Baca juga: Jalan Dr Sumarno Cakung Berlaku Satu Arah Saat Jam Pulang Kantor

Pasalnya selama ini, sisi selatan Jalan Pangeran Jayakarta kerap dilintasi dengan dua arah.

“Sekarang itu di Pangeran Jayakarta itu ada dua sisi. Sisi utara dan sisi selatan. Nah sisi utara jalan yang lama, yang sisi selatan baru selesai dibangun,” kata Teguh saat dihubungi, Kamis (12/8/2020).

“Jadi maunya di sisi selatan itu kita satu arah. Nanti kan ada jembatan- jembatan itu digunakan untuk putaran, itulah makanya dibilangnya sistem satu arah,” tambah dia.

Teguh mengatakan, sistem satu arah di kawasan itu diharapkan mengurai kemacetan dan kesemrawutan yang kerap terjadi.

Pasalnya, di kedua sisi Jalan Pangeran Jayakarta sama-sama biasa dilintasi kendaraan dua arah.

“Sebenarnya (sisi selatan Pangeran Jakarta) udah digunakan (kendaraan) tetapi jadi semrawut, jadi dua arah, dua arah gitu. Jadi maunya kita satu arah sebelah selatan,” tambah dia.

Baca juga: Fakta Pengusaha Roti Asal Taiwan Tewas oleh Pembunuh Bayaran, Berawal Sekretaris Sakit Hati

Teguh mengatakan, uji sistem dua arah ini membuat pengendara yang biasanya belok ke kanan ketika melintas Pangeran Jayakarta kini harus putar arah melalui jembatan.

“Tidak ada pengalihan arus, ibaratnya yang tadinya belok kanan sekarang tidak bisa lagi. Nanti dia berputarnya di jembatan-jembatan yang ada. Jembatan-jembatan yang ada itu udah kita kasih petunjuk, mana yang boleh berputar mana yang tidak boleh berputar,” ucap Teguh.

Teguh mengatakan, sistem satu arah ini masih dalam tahap uji coba selama dua pekan.

“Ini diterapkan dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Diterapkan dua pekan kita evaluasi dahulu, kalau berhasil permanen,” tambah dia.

Selama uji coba ini, ada 50 personel gabungan yang berjaga di kawasan Jalan Pangeran Jayakarta.

“Ada dari Dinas Perhubungan, ada yang dari Polres Metro Bekasi, ada yang dari Polsek Medan Satria dan ada dari Satpol PP. Totalnya kurang lebih 50 petugas gabungan yang jaga. Karena ada spot-spot titik harus ditungguin sementara waktu,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com