Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Ranjau Paku, Sudinhub Jaksel Akan Sisir Jalan TB Simatupang dan Bundaran Pondok Indah

Kompas.com - 13/08/2020, 16:04 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Kota Administrasi Jakarta Selatan akan melakukan penyisiran wilayah ranjau paku di Jalan Ciputat Raya ke arah Jalan TB Simatupang dan Bundaran Pondok Indah.

Hal itu menyusul temuan wilayah rawan paku di sejumlah titik di Jakarta Selatan.

"(Jalan TB Simatupang dan Bundaran Pondok Indah) akan kami jadikan target penyisiran," kata Kepala Sudin Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Selatan, Budi Setiawan saat dihubungi, Kamis (13/8/2020).

Budi mengatakan, pihaknya akan menyisir jalan-jalan tersebut menggunakan mobil magnet pada Jumat (14/5/2020) sore. Adapun mobil yang akan diturunkan sebanyak satu buah.

Baca juga: Tips Aman Berkendara Menghadapi Ranjau Paku di Jalan Protokol Jakarta

"Kami akan coba laksanakan penyisiran secara berkala agar masyarakat pengguna jalan terjaga kenyamanan dan keselamatannya," ujarnya.

Wilayah Jalan Ciputat Raya tepatnya di perempatan Gedung Fedex mengarah ke Jalan Tb Simatupang dan Bundaran Pondok Indah disebut rawan ranjau paku oleh Relawan Penyapu Ranjau Paku Saber Community.

Menurut Penasihat Relawan Penyapu Ranjau Paku Saber Community Abdul Rohim, jenis ranjau yang banyak mengancam pengendara adalah ranjau paku dan ranjau jari-jari payung.

Ranjau jari-jari payung disebut sebagai ranjau paling berbahaya bagi pengemudi kendaraan bermotor.

Ranjau jari-jari payung didapatkan dari payung-payung bekas. Jari-jari payung kemudian dipotong dengan ukuran tertentu sebelum ditebarkan di ruas-ruas jalan protokol.

Baca juga: Jari-jari Payung, Ranjau Paling Berbahaya bagi Pengendara di Jalan

Ranjau jari-jari payung juga termasuk ranjau yang paling banyak ditemui di Jakarta.

Sebelumnya, Sudinhub Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel), menyisir ranjau paku di Jalan MT Haryono dari arah Semanggi menuju Cawang, Senin (10/8).

Penyisiran dilakukan guna merespons cepat pengaduan masyarakat terkait dengan adanya ranjau paku di sepanjang jalan tersebut.

Budi menuturkan, penebaran paku di jalan sangatlah merugikan masyarakat, karena dapat merusak ban kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com