Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Tutup Tempat Hiburan Saat Pandemi, Wali Kota Bekasi Beralasan demi Kemanusiaan

Kompas.com - 24/08/2020, 16:18 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku hingga kini enggan menutup tempat hiburan meski kasus Covid-19 di wilayahnya terus meningkat.

Adapun hingga kini tercatat ada 1.324 kasus Covid-19 di Kota Bekasi. 

Rahmat beralasan mempertahankan tempat hiburan di Kota Bekasi agar tetap beroperasi atas dasar kemanusiaan.

Sebagai informasi Pemkot Bekasi telah memperbolehkan tempat hiburan beroperasi sejak PSBB dilonggarkan.

“Yang persoalan tempat hiburan itu bukan pada persoalan hiburan dan rendahnya pajak. Persoalannya adalah tenaga kerja. Kalau tenaga kerja dirumahkan, kan diawal bapak bilang kalau kita membuka kita tidak ingin ada orang yang sudah dirumahkan di PHK. Jadi alasan kemanusiaan (tetap beroperasi) saya pertimbangkan,” ujar Rahmat kepada wartawan, Senin (24/8/2020).

Baca juga: Lacak Klaster Keluarga, Pemkot Bekasi Gelar Rapid Test di 258 RW Zona Merah

Ia mengatakan, jika tempat hiburan ditutup, khawatir makin banyak pengangguran di Kota Bekasi pada masa pandemi ini.

Jika pengangguran makin banyak di Kota Bekasi, makin banyak pula jumlah warga terdampak Covid-19.

Rahmat mengakui bantuan untuk warga terdampak Covid-19 dari Pemkot Bekasi masih terbatas.

Dengan demikian, menurut dia lebih baik mengurangi angka warga yang terdampak Covid-19 tersebut dengan mempertahankan operasional tempat hiburan.

Baca juga: Lapas Bekasi Punya 1.363 Tahanan, Kapasitasnya Hanya untuk 682 Orang

“Pemerintah masih terbatas kan (berikan bantuan). Kalau mereka masih kerja kan mereka masih (punya biaya untuk bertahan hidup),” ucap dia.

Pria yang akrab disapa Pepen ini juga menambahkan sejauh ini belum ditemukan kasus Covid-19 di tempat hiburan.

“Hanya saat ini semua punya tanggung jawab bagaimana kita mengajak, mendorong minimal pakai masker aja, hanya itu caranya (sebagai Pemerintah) sekarang vaksinnya belum ada,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com