Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Pasar Minggu Siapkan 100 Kios untuk PKL

Kompas.com - 01/09/2020, 14:13 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Pasar Minggu di Jakarta Selatan menyiapkan 100 lapak di dalam pasar bagi pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berada di jalanan di luar pasar itu.

PKL yang berminat berdagang di dalam area Pasar Minggu diminta untuk mengajukan surat permohonan.

“Kami siap menampung teman-teman pedagang kaki lima kalau memilih untuk tetap berdagang di dalam Pasar Minggu,” kata Manajer Area 12 PD Pasar Jaya sekaligus Kepala Pasar Minggu, Yohanes Daramonsidi, saat dihubungi Selasa (1/9/2020) siang.

Yohanes mengatakan, tempat yang disediakan yaitu di Blok B lantai 1 dengan kapasitas 80 kios dan Blok C dengan kapasitas 20 kios. Lokasi tersebut merupakan area kios yang sudah disesuaikan untuk tempat relokasi beberapa tahun lalu.

Baca juga: PKL Pasar Minggu Akan Ditata dan Dimasukkan ke Dalam Pasar

“Untuk pelataran tempat sudah tidak memungkinkan lagi karena sudah terisi semua,” tambah Yohanes.

Para PKL diminta untuk mengajukan surat permohonan ke PD Pasar Jaya Pasar Minggu.

Pendaftaran dilakukan dengan syarat membawa KTP dan memiliki rekening Bank BRI, Bank DKI, dan Bank BCA.

Untuk biaya, PKL dikenakan biaya sewa Rp 4.000 per meter per hari. Biaya sewa tahunan Rp 1 juta per tempat.

“Semua biaya cashless, didebet langsung dari rekening pedagang,” ujar dia.

PKL yang berada di Jalan Raya Ragunan, Jalan Raya Pasar Minggu, dan Jalan Terminal Baru, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, akan segera ditata untuk masuk ke dalam lokasi yang ada di kawasan PD Pasar Jaya Pasar Minggu.

Hal tersebut dikemukakan Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Isnawa Adji, usai melakukan peninjauan ke lokasi penataan PKL di Pasar Jaya Pasar Minggu, Senin malam.

"Jadi kami mengimbau, meminta kepada para pedagang yang selama ini ada di jalan, untuk masuk ke dalam (pasar). Karena ada juga kemungkinan mereka yang sudah punya lapak di dalam jadi ikut-ikutan punya lapak di luar. Jadi tentunya ini kondisinya tidak sehat. Pada saat jalan raya digunakan berdagang ramai, tetapi di dalam pasarnya malah cenderung mulai kosong atau sepi. Kita ingin mengembalikan fungsi pasar sebagai mana perannya," kata Isnawa dalam keterangan tertulis, Selasa pagi.

"Kami sudah melakukan pendataan kepada mereka yang ada di jalan, dan kami minta mereka untuk masuk. Dan kami akan menjaga jalan raya ini dengan Satpol PP, (Dinas) Perhubungan, teman-teman dari Koramil, Polsek," tambah dia.

Isnawa menegaskan, penataan akan dilakukan mulai 1 September ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com