Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Keluarga Penyebaran Covid-19 di Bekasi Terus Bertambah, Ini 2 Kemungkinan Penyebabnya

Kompas.com - 09/09/2020, 18:06 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kemunculan klaster penularan baru Covid-19, yakni klaster keluarga, menimbulkan kekhawatiran baru di masyarakat.

Pemerintah Kota Bekasi mengumumkan klaster keluarga meningkat di wilayahnya belakangan ini.

Hingga 6 September 2020, tercatat ada 196 keluarga terpapar Covid-19 dengan jumlah 519 jiwa.

Kadinkes Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, pihak Pemkot tengah mengevaluasi penambahan klaster keluarga yang terjadi belakangan ini.

Baca juga: Klaster Keluarga Bertambah, Wali Kota Bekasi Duga Pasien Covid-19 Tak Disiplin Saat Isolasi Mandiri

Ia menduga ada dua penyebab penambahan kasus klaster keluarga di wilayahnya. Pertama, berasal dari pasien Covid-19 yang isolasi mandiri tidak sesuai prosedur.

Salah satunya, pasien atau keluarga pasien yang isolasi mandiri tidak mengenakan masker di rumah.

“Kita menganalisa sampai saat ini kenapa terus terjadi peningkatan, apakah pasien-pasien OTG (orang tanpa gejala) ini yang diisolasi mandiri sudah mengikuti prosedur dengan baik atau tidak sehingga terjadi penyebaran family. Mungkin ini harus kita cari, apakah karena isolasi tidak sesuai prosedur,” ujar Tanti kepada wartawan, Rabu (9/9/2020).

Tanti menilai, isolasi mandiri tidak efektif dilakukan jika ada anggota keluarga dalam satu rumah pasien Covid-19 tersebut tak menaati protokol kesehatan.

Sebab, saat ini penularan begitu cepat, terutama melalui airborne atau udara.

“Bisa dibilang begitu (tidak efektif) karena sekarang ini penyebaran itu bukan dari komunikasi, tetapi airborne dari udara sekitar, sehingga mungkin dia tidak melakukan protokol yang baik dan benar di dalam rumah. Bisa saja dari sekian keluarga dia membuka masker atau bagaimana sehingga akhirnya penyebarannya lebih cepat,” ucap Tanti.

Selain itu, dugaan penyebab lainnya adalah kurangnya ventilasi di dalam rumah.

Baca juga: Membandingkan Angka Reproduksi Positif Covid-19 Kota Bekasi sejak Awal PSBB

Menurut dia, virus corona tipe-2 ini bisa langsung cepat menyebar di ruangan tertutup.

“Ventilase itu harus, sekarang itu penyebaran lewat airborne. Jangan sampai kita di dalam ruangan tiga jam yang tertutup,” kata dia.

Selain itu, kata Tanti, penularan Covid-19 bisa muncul juga ketika pasien tersebut menyentuh barang-barang di sekitar rumah.

Dia mencontohkan, kamar mandi bisa jadi tempat penularan Covid-19 jika tak ada ventilasinya.

“Namanya sarana kan perlu ventilasi. Apakah sarana dan prasarana kurang. Dalam arti dia kamar mandi untuk semuanya, padahal dikamar mandi itu kita gosok gigi, sabun bersama sama. Meskipun kita pakai masker, kita tetapi kan menggunakannya bersama-sama tidak menutup kemungkinan (ada penyebaran),” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com