Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Kritik soal Jenazah Saefullah Dibawa ke Balai Kota, Ketua DPRD: Semua Taat Protokol

Kompas.com - 18/09/2020, 19:29 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi turut menanggapi kritikan mengenai langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang membawa jenazah Sekretaris Daerah Saefullah ke Balai Kota sebelum dimakamkan.

Saefullah meninggal karena terpapar Covid-19.

Menurut Prasetio, penghormatan terakhir digelar untuk mengapresiasi kinerja Saefullah selama menjadi Sekda.

"Kita kasih penghormatan terakhir adalah apresiasi kita sebagai sahabat dan rekan kerja. Beliau almarhum orang baik," ucap Pras saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/9/2020).

Baca juga: Saefullah Meninggal karena Infeksi Berat Paru dan Sistem Tubuh akibat Covid-19

Politisi PDI-P ini berujar, acara penghormatan terakhir juga spontan dilakukan oleh seluruh jajaran Pemprov DKI dan DPRD.

"Ini spontan dari semua pegawai di pemda dan inisiatif kepala kepegawaian DKI untuk penghormatan terakhir pak sekda," tuturnya.

Ia menekankan, seluruh prosesi penghormatan terakhir digelar dengan protokol kesehatan.

Jenazah Saefullah diletakkan di dalam peti yang sudah ditutup dan tak dikeluarkan dari ambulans.

Sementara acara digelar di halaman Balai Kota.

"Semua menaati protokol kesehatan. Jenazah pun di dalam peti dan tetap di ambulans," tambah Pras.

Baca juga: Sekda DKI Saefullah Dimakamkan di Tanah Wakaf Keluarga Dekat Rumahnya

Sebelumnya, Ketua Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan mengkritik langka Pemprov DKI Jakarta, karena membawa jenazah Saefullah yang meninggal dunia akibat Covid-19 ke Balai Kota.

Tigor menilai, meskipun berada di dalam mobil jenazah, namun berbahaya karena adanya potensi penularan.

"Pertanyaannya, kenapa jenazah Pak Saefullah, Sekda Jakarta yang meninggal kenapa dibawa ke Balai Kota? Bukannya jenazah yang meninggal karena positif Covid-19 langsung dimakamkan ke TPU?" kata Tigor.

Ia menyebutkan, saat penghormatan terakhir kepada jenazah di Balai Kota, terjadi penumpukan dan kerumunan orang yang datang.

"Jika memang ingin memberi penghormatan terakhir, kenapa tidak Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta yang datang menghampiri jenazah almarhum ke rumah sakit," ujarnya.

Baca juga: Pemprov DKI Dikritik karena Bawa Jenazah Sekda DKI ke Balai Kota Sebelum Dimakamkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com