JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) hingga saat ini kesulitan mendata jumlah orang yang hilang dan ditangkap oleh polisi dalam demonstrasi tolak UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020) kemarin.
"Masih dalam proses rekapitulasi karena akses untuk pendampingan juga dihalangi oleh pihak kepolisian," kata Koordinator KontraS, Fatia Maulidiyanti, kepada Kompas.com, Jumat.
Menurut Fatia, tindakan menghalang-halangi pendampingan korban kekerasan oleh aparat maupun mereka yang hilang kontak disebut dilakukan polisi secara kompak.
"Di seluruh polres di DKI Jakarta begini polanya. Kabarnya di daerah (luar Jakarta) juga," imbuh Fatia.
Baca juga: Kontras Minta Polisi Hentikan Tembakan Gas Air Mata ke Arah Demonstran Penolakan UU Cipta Kerja
Dalam demonstrasi tolak UU Cipta Kerja kemarin, sejumlah pihak jadi korban kekerasan, termasuk sejumlah jurnalis.
Beberapa demonstran, termasuk jurnalis pers mahasiswa, dilaporkan hilang kontak.
Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya mengatakan akan memantau proses penanganan demonstrasi yang dilakukan polisi.
“Kami juga akan mengonfirmasi terkait dugaan malaadministrasi dengan tidak diberikannya akses para pengacara untuk mendampingi para tersangka," ujar Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh P Nugroho melalui keterangan tertulis yang diterima, Jumat.
Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Yusri Yunus menyatakan sudah tidak ada orang yang ditahan polisi saat ini, baik di markas Polda Metro Jaya maupun di markas polres di Jakarta.
"Kami kemarin memang mengamankan, ya sudah. Sudah pada pulang. Di Polres malah sudah dari tadi malam sudah pada pulang. Kami curigai boleh kan? Kami ambil keterangannya, kami pulangkan sudah, mau diapain?" ujar Yusri kepada Kompas.com, Jumat.
Penanganan demonstran oleh aparat belakangan ini menjadi sorotan karena mengedepankan pendekatan represif.
Sebagai perbandingan, kabar hilangnya demonstran juga terjadi dalam demonstrasi #reformasidikorupsi tahun lalu. Waktu itu, KontraS menerima sedikitnya 390 aduan kekerasan oleh aparat. Dua mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari bahkan tewas ditembak polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.