Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna KRL di Masa Pandemi Terus Meningkat, Ada 7,2 Juta Penumpang Sepanjang November

Kompas.com - 20/11/2020, 13:17 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Volume harian penumpang KRL pada masa pandemi Covid-19 terus meningkat.

Berdasarkan data PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) periode 1-19 November 2020, KAI Commuter telah melayani 7.283.726 pengguna.

Jumlah tersebut meningkat 22 persen dibandingkan bulan lalu pada periode yang sama, dengan rata-rata harian mencapai 400.000 pengguna per hari.

“Setiap harinya KAI Commuter mengoperasikan 997 perjalanan KRL dengan waktu operasional mulai pukul 04.00-24.00 WIB," kata Vice President Corporate Communication PT KCI Anne Purba dalam keterangan tertulis, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Sejenak Mengheningkan Cipta di KRL dan Stasiun...

"Di hari kerja, persebaran pengguna masih terfokus pada pukul 05.00-08.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB, selain di waktu tersebut KRL nampak lebih lengang dan tidak ada antrean penyekatan pengguna,” lanjut dia.

Anne mengimbau para penumpang KRL dapat memanfaatkan perjalanan di luar waktu-waktu sibuk sehingga dapat lebih nyaman menggunakan KRL.

Penumpang bisa mengatur waktu perjalanannya dengan melihat jadwal, posisi real time kereta, dan kondisi antrean di stasiun melalui aplikasi KRL Access.

“Pengguna juga diimbau untuk mempersiapkan KMT, kartu uang elektronik bank, maupun tiket kode QR dengan saldo yang cukup sehingga saat tiba di stasiun tidak perlu mengantre,” tambah Anne.

Baca juga: Senin Pagi, Jumlah Penumpang KRL di Beberapa Stasiun Meningkat

KAI Commuter berharap para pengguna dapat bekerja sama untuk mengatur waktu perjalanannya sehingga tidak terjadi kepadatan di waktu-waktu tertentu dan tetap mematuhi protokol kesehatan serta mengikuti arahan petugas di lapangan.

Memasuki musim penghujan, persiapkan juga perlengkapan tambahan, seperti jas hujan, jaket, payung, dan gunakan sepatu yang tidak licin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com