Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Serentak, Ahmad Syaikhu Keliling Depok dan Tangsel Kunjungi Paslon yang Diusung PKS

Kompas.com - 09/12/2020, 11:43 WIB
Rosiana Haryanti,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu akan berkeliling mengunjungi kandidat calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung oleh PKS di Depok dan Tangerang Selatan.

Hal ini untuk memberikan motivasi kepada para calon pemimpin daerah.

Ia mengatakan, dua daerah tersebut dipilih karena jaraknya yang tidak terlalu jauh untuk dijangkau.

"Karena hari ini juga adalah masa pencoblosan bagi kabupaten dan kota yang memang pilkada serentak, di antaranya Depok, saya sambil memanfaatkan datang ke kandidat-kandidat yang memang diusung oleh PKS," kata Syaikhu di Depok, Rabu (9/12/2020).

Baca juga: Nyoblos di Pilkada Depok, Imam Budi Akan Didampingi Presiden PKS Syaikhu

Pada Rabu pagi, Syaikhu mendatangi kediaman calon wakil wali kota Depok Imam Budi Hartono dengan bersepeda.

Dia pun juga mendampingi Imam selama pencoblosan. Setelah itu Syaikhu dan Imam akan bertemu dengan calon wali kota Depok Mohammad Idris.

Syaikhu juga berencana untuk memantau pilkada di Tangerang Selatan. Setelah itu dia kembali ke Kantor DPP PKS untuk memonitor jalannya Pilkada.

"Kemudian juga ke Tangerang Selatan yang terjangkau, setelah itu siangnya kami monitor di DPP," Syaikhu.

Pada pilkada kali ini, Syaikhu optimistis mendapatkan 60 persen kemenangan dari 230 Pilkada yang diikuti oleh PKS.

Baca juga: Dipimpin Ahmad Syaikhu, Ini Susunan Lengkap DPP PKS 2020-2025

"Dari beberapa survei yang masuk Insya Allah kami optimis untuk mencapai target 60 persen pemenangan di seluruh Indonesia, dari 230 Pilkada yang diikuti PKS," kata Syaikhu.

Akan tetapi dia enggan menyebutkan survei apa saja yang menjadi acuannya.

Dia hanya mengatakan PKS akan melakukan rekapitulasi daerah mana saja yang memang dimenangkan oleh partai ini.

"Ya dari survei sih Insya Allah optimis, namanya juga kami menunggu real. Mudah-mudahan real-nya akan kami dapatkan pada malam hari," kata Syaikhu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com