Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cawalkot Depok Idris Bergetar Ceritakan Pengalamannya Terjangkit Covid-19

Kompas.com - 09/12/2020, 16:44 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Calon wali kota Depok nomor urut 2, Mohammad Idris mengaku banyak merenung ketika dirinya mesti dirawat sepekan di RSUD Kota Depok karena terjangkit Covid-19 pada 25 November-4 Desember lalu.

Idris menyebut dirinya sempat syok ketika mengetahui terpapar virus corona, apalagi bersampingan dengan kamar HCU untuk pasien Covid-19 lain.

"Saya merenung, saya ini ada dosa apa pada diri saya, saya berpikir dosa saya barangkali kepada istri kepada anak dan sebagainya. Saya hitung-hitung, kayaknya kalau pun berdosa sama istri sama anak, tidak sebesar dosa sampai Allah menegur dengan sebuah kasus yang luar biasa," ungkap Idris di "Rumah Relawan Idris" di Cilodong, Rabu (9/12/2020).

Baca juga: Hitung Cepat Voxpol Centre Pilkada Depok, Data Masuk 15,71 Persen: Idris-Imam Unggul

Idris yang bercerita di atas panggung mendadak tercekat. Ketika melanjutkan bicara, suaranya terdengar bergetar karena membendung haru.

Menurut dia, tiba-tiba ada selintas pikiran yang menyadarkannya akan kesalahan terbesarnya selama ini.

"Saya seakan dibisikkan di rumah sakit itu, 'kamu sering bersedekah, maksudnya kamu sering bernazar, dan nazar itu engkau laksanakan. Tetapi nazar sedekah kamu itu belum pernah engkau laksanakan, kau niatkan untuk ibu dan bapak'," ujar Idris.

"Orangtua kita! Ternyata sedang mengharapkan doa-doa kita, sedang menunggu perhatian kita, hanya sekedar niat, hanya sekedar niat," ungkapnya menahan perasaan.

"Berapa pun yang kita sudah sedekahkan, cuma kita ubah, niatnya kita alihkan. Tadinya niat kita sedekahkan untuk kemenangan kita, kita niatkan untuk bapak ibu kita, luar biasa," tambah calon wali kota petahana itu.

Baca juga: Positif Covid-19, Mohammad Idris Mohon Didoakan dan Minta Maaf

Setelahnya, Idris mengaku lebih tenang menghadapi Pilkada Depok yang berlangsung hari ini.

Setelah dinyatakan negatif Covid-19 pada Rabu (2/12/2020), ia mengaku tak banyak gelisah soal hasil perolehan suaranya nanti.

"Kemarin sebagian teman bertanya, bagaimana perasaan Pak Idris menjelang pencoblosan, saya bilang Allah SWT memberikan ketenangan pada saya. Saya enggak mikir menang atau kalah," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com