Salin Artikel

Cawalkot Depok Idris Bergetar Ceritakan Pengalamannya Terjangkit Covid-19

DEPOK, KOMPAS.com - Calon wali kota Depok nomor urut 2, Mohammad Idris mengaku banyak merenung ketika dirinya mesti dirawat sepekan di RSUD Kota Depok karena terjangkit Covid-19 pada 25 November-4 Desember lalu.

Idris menyebut dirinya sempat syok ketika mengetahui terpapar virus corona, apalagi bersampingan dengan kamar HCU untuk pasien Covid-19 lain.

"Saya merenung, saya ini ada dosa apa pada diri saya, saya berpikir dosa saya barangkali kepada istri kepada anak dan sebagainya. Saya hitung-hitung, kayaknya kalau pun berdosa sama istri sama anak, tidak sebesar dosa sampai Allah menegur dengan sebuah kasus yang luar biasa," ungkap Idris di "Rumah Relawan Idris" di Cilodong, Rabu (9/12/2020).

Idris yang bercerita di atas panggung mendadak tercekat. Ketika melanjutkan bicara, suaranya terdengar bergetar karena membendung haru.

Menurut dia, tiba-tiba ada selintas pikiran yang menyadarkannya akan kesalahan terbesarnya selama ini.

"Saya seakan dibisikkan di rumah sakit itu, 'kamu sering bersedekah, maksudnya kamu sering bernazar, dan nazar itu engkau laksanakan. Tetapi nazar sedekah kamu itu belum pernah engkau laksanakan, kau niatkan untuk ibu dan bapak'," ujar Idris.

"Orangtua kita! Ternyata sedang mengharapkan doa-doa kita, sedang menunggu perhatian kita, hanya sekedar niat, hanya sekedar niat," ungkapnya menahan perasaan.

"Berapa pun yang kita sudah sedekahkan, cuma kita ubah, niatnya kita alihkan. Tadinya niat kita sedekahkan untuk kemenangan kita, kita niatkan untuk bapak ibu kita, luar biasa," tambah calon wali kota petahana itu.

Setelahnya, Idris mengaku lebih tenang menghadapi Pilkada Depok yang berlangsung hari ini.

Setelah dinyatakan negatif Covid-19 pada Rabu (2/12/2020), ia mengaku tak banyak gelisah soal hasil perolehan suaranya nanti.

"Kemarin sebagian teman bertanya, bagaimana perasaan Pak Idris menjelang pencoblosan, saya bilang Allah SWT memberikan ketenangan pada saya. Saya enggak mikir menang atau kalah," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/09/16443821/cawalkot-depok-idris-bergetar-ceritakan-pengalamannya-terjangkit-covid-19

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke