DEPOK, KOMPAS.com - Ada yang unik saat calon wali kota Depok, Mohammad Idris, datang ke TPS 14, Jatimulya, Cilodong, Rabu (9/12/2020), untuk memberikan suara pada Pilkada Depok 2020.
Idris yang merupakan petahana datang berjalan kaki didampingi istrinya, Elly Farida. Dia menggunakan masker dan faceshield.
Tiba di depan TPS sekitar pukul 08.35 WIB, Idris kemudian mencuci tangan dengan air dan sabun di wastafel mekanik dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok.
Panitia meminta agar Idris bersedia dicek suhu tubuhnya dengan thermo gun.
Baca juga: Setelah Mencoblos, Pradi Akan Pantau Pilkada Depok 2020 dari Warung Betawi
"Mau di sini (jidat) atau di sini (punggung tangan?" kata Idris sambil menyodorkan punggung tangannya.
Akhirnya, thermo gun itu memindai bagian punggung tangan Idris. Suhu yang terpindai sekitar 33 derajat celsius.
"Dingin amat," kata Idris yang juga Ketua Satgas Covid-19 Kota Depok merespons angka itu.
Epidemiolog yang juga juru bicara Satgas Covid-19 RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto, mengatakan, tindakan pengecekan suhu di tangan kurang efektif.
"Kurang efektif, lebih efektif di dahi karena lebih dekat dengan pusat pengatur suhu tubuh. Atau di pelipis juga baik," ujar Tonang 21 Oktober 2020.
Hal serupa disampaikan anggota Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Budi Santoso.
"Hasil pemeriksaan suhu tubuhnya jadi tidak akurat lagi. Kalau misal di tangan kan kita juga mengayunkan tangan, dari embusan angin itu juga suhunya bisa berubah," ujar Budi.
Menurut dia, pengukuran suhu tubuh yang baik dilakukan di dahi, lubang telinga, rongga mulut, ketiak, atau dubur. Sebab, bagian-bagian tubuh itu yang paling mendekati pusat suhu tubuh.
Kendati demikian, dalam konteks di ruang publik, yang paling memungkinkan untuk mengukur suhu tubuh adalah di dahi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.