Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tak ke Mana-mana adalah Pilihan Paling Bijak di Saat Seperti Ini

Kompas.com - 25/12/2020, 05:55 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Libur Natal dan Tahun Baru kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 yang membuatnya beda.

Selama setahun belakangan, berbagai belahan dunia harus melawan pandemi Covid-19, termasuk Indonesia.

Data terbaru per Kamis (24/12/2020), akumulasi kasus Covid-19 di Indonesia menembus angka 692.838. Sementara 108.269 orang masih dirawat di rumah sakit rujukan atau menjalani isolasi mandiri.

Masih tingginya kasus Covid-19 tak menyurutkan antusiasme masyarakat Indonesia untuk tetap berpergian selama libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Arus lalu lintas tetap ramai.

Baca juga: Kisah Karyawan Di-PHK karena Covid-19, Sulit Dapat Pekerjaan Baru hingga Berharap Pandemi Berakhir

Menurut data PT Angkasa Pura II yang mengelola Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, jumlah penumpang meningkat sejak 17 Desember 2020.

Puncak arus libur Natal dan Tahun Baru di Bandara Soekarno-Hatta terjadi pada 23 Desember dengan jumlah penumpang mencapai 85.000 orang.

Jalur darat juga senada. Terjadi peningkatan volume lalu lintas di pintu keluar Jakarta.

PT Jasa Marga mencatat, sebanyak 174.678 kendaraan meninggalkan Jakarta pada H-2 libur Natal 2020. Angka ini naik 34,5 persen jika dibandingkan dengan lalu lintas normal.

Ilustrasi MudikKOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Ilustrasi Mudik

Dari sekian banyak yang merayakan libur Natal dan Tahun Baru di tengah pandemi, ada beberapa orang yang memilih menahan dan berdiam diri demi menekan penyebaran Covid-19.

Evaulia Nindya Kirana adalah salah satunya.

Baca juga: Kisah Para Perantau Rela Tak Mudik dan Menahan Rindu demi Cegah Penyebaran Covid-19...

Eva, yang merupakan salah satu pegawai swasta di sebuah perusahaan di Jakarta Selatan, memang tidak berencana pulang ke kampung halamannya, Kediri, pada liburan kali ini.

"Takut dengan kepadatan di stasiun atau bandara. Apalagi saudara sudah ada yang kena Covid-19, jadi lebih baik stay at kosan," kata Eva.

Ia juga memprediksi, tempat-tempat umum akan tetap dipadati orang-orang pada liburan kali ini meski di tengah pandemi Covid-19.

"Karena pasti crowded," ujar dia.

Eva pun memilih menghabiskan banyak waktunya selama liburan kali ini di kos.

Baca juga: Ramainya Arus Mudik Natal dan Tahun Baru di Tengah Pandemi Covid-19...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com